TEMPO.CO, Subang - Terhentinya pembangunan dermaga pelabuhan regional Patimban di pesisir pantai utara, Kecamatan Pusakanagara, Subang, Jawa Barat, dimanfaatkan para kawula muda menjadi tempat pelesiran. Pelabuhan ini juga menjadi tempat favorit orang-orang yang hobi memancing ikan.
Mereka biasanya menyusuri dermaga sejauh 2,5 kilometer dengan lebar 20 meter untuk menikmati keindahan laut. "Mumpung proyeknya sedang dihentikan," kata Enok, siswi SMAN Pusakanaga, yang datang bersama kawan-kawannya, Rabu, 11 Mei 2016.
Enok dan teman-temannya menyusuri dermaga dengan sepeda motor. Mereka ke sana seusai jam sekolah. "Asyik juga melihat gelombang yang lebih besar dengan angin yang cukup kencang," kata gadis berjilbab ini.
Teman Enok, Joko, senang menghabiskan waktu di dermaga pelabuhan tersebut. Menurut dia, dermaga yang belum rampung itu menghadirkan sensasi baru. "Kan biasanya cuma di pinggiran pantai saja. Sekarang bisa lebih ke tengah dan mengasyikkan," katanya, sambil terus berfoto selfie.
Mahmud, warga Kecamatan Pamanukan, bersama rombongannya, mengaku mendatangi dermaga yang sedang dihentikan pengerjaannya itu untuk memancing. "Lumayan, enggak usah sewa kapal, kita bisa ke tengah laut, mancing ikan bawal," ujarnya sambil tertawa.
Tak cuma menikmati pantai, ada juga warga yang memanfaatkan lantai dermaga sebagai terapi mengusir asam urat. "Lumayan jalan di atas lantai cor tanpa sandal membuat rasa sakit asam uratku agak menurun," ujar Supriyanto. Ia rutin datang ke dermaga saban akhir pekan.
Dari pantauan Tempo, para pelancong muda-mudi dan orang yang hobi memancing masuk ke lokasi dermaga pelabuhan Patimban, cukup dengan memberikan uang parkir kepada petugas penjaga partikelir di pintu gerbang masuk, yang hanya dibatasi pagar seng. "Hasilnya cukup buat ngopi dan makan saja," kata penjaga bernama Cartam.
Cartam dan tiga kawannya mengaku hanya sementara menjaga pintu masuk dermaga. Setelah proyek berjalan, perannya akan kembali digantikan oleh Satpam kontraktor.
Carkam belum bisa memastikan kapan proyek dermaga regional pelabuhan Patimban, yang sekarang sudah berubah status jadi pelabuhan internasional, menggantikan lokasi Cilamaya, yang tak direstui pemerintah pusat tersebut akan kembali digarap. "Enggak tahu kapan, ya," ujar Carkam.
Di tubir pantai yang sudah diuruk, kini berdiri dua gubuk tempat melancong, menawarkan suguhan makanan laut, lengkap dengan pertunjukan musik. Ada juga tempat persewaan ban buat berenang. Tapi tidak diketahui siapa pemiliknya.
NANANG SUTISNA