Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PLN Jamin Serap Tenaga Kerja Lokal Bangun Pembangkit

image-gnews
Petugas memeriksa instalasi transmisi listrik di Gardu Induk Tegangan Tinggi (GITET) PT PLN (Persero) di Bengkayang, Kalimantan Barat, 10 Mei 2016. GITET Bengkayang merupakan tempat transmisi listrik interkoneksi dari Serawak, Malaysia diterima dan disalurkan ke enam wilayah di provinsi tersebut. TEMPO/PRAGA UTAMA
Petugas memeriksa instalasi transmisi listrik di Gardu Induk Tegangan Tinggi (GITET) PT PLN (Persero) di Bengkayang, Kalimantan Barat, 10 Mei 2016. GITET Bengkayang merupakan tempat transmisi listrik interkoneksi dari Serawak, Malaysia diterima dan disalurkan ke enam wilayah di provinsi tersebut. TEMPO/PRAGA UTAMA
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjamin pembangunan pembangkit listrik akan memaksimalkan penggunaan tenaga kerja dari dalam negeri. “Tenaga kerja asing berkaitan dengan proyek-proyek khusus harus disaring, kalau kita punya tenaga kerja dengan sertifikasi itu dulu yang digunakan,” kata dia dalam seminar dan Rapat Anggota Tahunan Komite Nasional Indonesia Bendungan Besar (KNI BB) di Bandung, Rabu, 11 Mei 2016.

Nasri mengatakan, berbeda jika kualifikasi pekerjaan itu tidak ada di dalam negeri. “Kalau tenaga kerja asing yang tidak punya pemahaman, yang kita tidak punya ilmunya, itu lain masalahnya. Karena kita juga tidak alergi dengan itu, tetapi selektif,” kata dia. Dia mengklaim, pengerjaan bendungan Upper Cisokan di Kabupaten Bandung Barat yang tengah digarap PLN misalnya, ditaksir bakal menyerap hingga 4 ribu tenaga kerja yang diprioritaskan dari tenaga kerja sekitar lokasi proyek itu.

“Pembangunan bendungan justru harus meningkatkan kesejahteraan di sekitar situ, jangan bikin bendungan di situ tenaga kerjanya dari temapt lain. Ini jadi konflik. Tenaga kerja skill dan un-skill harus digunakan yang tersedia di lokasinya, kalau tidak baru cari di luar,” kata Nasri.

Khusus proyek bendungan besar, Nasri mengatakan, Indonesia masih membutuhkan tenaga kerja yang bersertifikasi untuk mengimbangi rencana pemerintah membangun bendungan yang salah satunya dimanfaatkan menjadi pembangkit listrik. “Tenaga ahli yang sudah punya sertifikasi itu baru 400 orang, kita butuh lebih banyak lagi,” kata dia.

Pemerintah menargetkan membangun PLTA sampai 2025 hingga mencapai kapasitas 14.300 MW. Sementara kapasitas PLTA yang ditargetkan dibangun hingga 2019 mencapai 2.350 MW sebagai bagian dari proyek 35 ribu MW. “Yang mau kita bangun sampai 2025 mencaapi lebih dari 10 ribu MW,” kata Nasri.

Ketua Umum Komite Nasional Indonesia Bendungan Besar, Hari Suprayogi mengatakan, program kerja lembaganya saat ini melakukan sertifikasi tenaga ahli bendungan besar. “Seperti kita tahun, sampai 2019 total pemerintah akan membangun 65 buah bendungan, 39 buah sampai 2019,” kata dia di sela rapat itu, Rabu, 11 Mei 2016.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hari mengatakan, Indonesia membutuhkan tambahan tenaga ahli bendungan untuk mengimbangi program pemerintah tersebut. Tenaga ahli itu tidak hanya untuk membangun bendungan besar, tapi juga mengelola 209 bendungan yang ada saat ini. “Diperlukan tambahan tenaga ahli bendungan besar yang bersertifikat,” kata dia.

Menurut Hari, saat ini tenaga ahli bendungan besar yang sudah bersertifikat di Indonesia baru 460 orang, lebih dari setengahnya yakni 260 orang bekerja di lembaga pemerintahan, selebihnya sudah terserap dalam proyek pembanguan bendungan besar yang tengah dikerjakan saat ini. “Sampai tahun 2019 diperkirakan masih kekurangan 219 orang tenaga ahli bersertifikat bendungan besar,” kata dia.

Lembaganya berniat mempercepat proses sertifikasi itu dengan membuka diklat teknis khusus untuk percepatan sertifikasi itu. Hari mengatakan, lembaganya dalam setahun rata-rata memberikan sertifikat tenaga ahli bendungan besar pada 100 orang.

Dirjen Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Mudjiadi mewakili menterinya mengatakan, KNI BB saat ini menerbitkan sertifkat tenaga ahli di bidang bendungan baru 460 orang. “Akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan tenaga ahli yang terlibat langsung dalam pembangunan dan pengelolaan bendungan baru dalam lima tahun ke depan. Kami berharap KNI BB bisa mempercepat sertifikasi keahlian untuk mendukung pembangunan bendungan di Indonesia,” kata dia, Rabu, 11 Mei 2016.

AHMAD FIKRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Antisipasi Listrik Padam saat Arus Mudik Lebaran 2024, Bandara Soekarno-Hatta Uji Kehandalan dan Sistem Kelistrikan

1 hari lalu

Suasana kepadatan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta pada H-3 Lebaran atau 19 April 2023, yang merupakan puncak arus mudik Lebaran 2023. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Antisipasi Listrik Padam saat Arus Mudik Lebaran 2024, Bandara Soekarno-Hatta Uji Kehandalan dan Sistem Kelistrikan

Bandara Soekarno-Hatta melakukan serangkaian pengujian kehandalan jaringan kelistrikan dan sistem cadangan di Terminal 1, 2, dan 3.


PLN Sambung Listrik Serentak untuk 230 Pelanggan Usaha di Jakarta

10 hari lalu

PLN Sambung Listrik Serentak untuk 230 Pelanggan Usaha di Jakarta

Pemasangan listrik untuk kalanan industri, bisnis, dan UMKM membantu pergerakan ekonomi di Jakarta.


PLN Sukses Sambung Listrik dari Sumbawa ke Bajo Pulau

10 hari lalu

PLN Sukses Sambung Listrik dari Sumbawa ke Bajo Pulau

Kelistrikan di Bajo Pulau menyetop operasi PLTD. Listrik ada 24 jam dan lebih ramah lingkungan.


Road to PLN Investment Days 2024, Upaya Menggiatkan Kolaborasi

11 hari lalu

Road to PLN Investment Days 2024, Upaya Menggiatkan Kolaborasi

Transisi energi hanya mungkin dicapai melalui kolaborasi berbagai pihak. PLN telah menyusun program ARED untuk menghadapi tiga tantangan besar.


PLN Dukung Pelestarian Gajah Sumatra

16 hari lalu

PLN Dukung Pelestarian Gajah Sumatra

Komitmen PT PLN (Persero) terhadap pelestarian Gajah Sumatra semakin nyata dengan penyediaan motor dan speed boat patroli bagi Pusat Latihan Gajah (PLG) Sumatra Padang Sugihan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.


Gunakan REC PLN, Katoda Tembaga Freeport Kini jadi Produk Hijau

16 hari lalu

Gunakan REC PLN, Katoda Tembaga Freeport Kini jadi Produk Hijau

Gunakan REC PLN, kini produk Katoda Tembaga Freeport jadi produk hijau berdaya saing tinggi.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

17 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Listrik PLN Bantu Pabrik Jagung Milik Pemprov Sumbar Tingkatkan Produksi

24 hari lalu

Listrik PLN Bantu Pabrik Jagung Milik Pemprov Sumbar Tingkatkan Produksi

Suplai daya listrik 555 kVA mampu meningkatkan produktivitas pabrik hingga 50 ton per hari.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

25 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

25 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?