TEMPO.CO, Jakarta - Adik Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Basuri Tjahaja Purnama, berencana maju dalam pemilihan Gubernur Bangka Belitung pada 2017. Dalam pencalonannya ini, Basuri dikabarkan maju lewat jalur nonpartai mengikuti langkah kakaknya.
Menanggapi kabar tersebut, Ahok justru tidak mendukung langkah Basuri untuk mengambil jalur independen. Ahok menilai untuk maju lewat jalur independen membutuhkan dana besar, apalagi jika memiliki dukungan.
"Ya, dia cuma ngomong begitu. Baya pikir dia harus pikir lagi memang. Ya, sekarang kalau kamu enggak dapat dukungan orang, biaya dari mana?" kata Ahok di Balai Kota, Senin, 9 Mei 2016.
Seperti Ahok, jika mencalonkan diri menjadi kepala daerah dan mengambil jalur independen, Basuri harus mengumpulkan kartu tanda penduduk minimal 7,5 persen dari total daftar pemilih tetap. "Kalau saya, kan, memang enggak ngeluarin duit gitu lho, beda," ucap Ahok.
Baca Juga: Ahok vs Yusril di Jakarta, Adik Ahok vs Adik Yusril di Babel
Beredar kabar bahwa Basuri akan membentuk tim relawan dengan nama Sahabat Basuri. Menurut Ahok, sebetulnya langkah yang harus diambil Basuri adalah survei, karena ia berasal dari Partai NasDem. "Musti dari survei, kan partai. Basuri beda. Dia anggota dan pengurus Partai NasDem sebetulnya. NasDem Bangka Belitung," ucap Ahok.
Selama ini, Ahok dibantu tim relawannya yang bernama Teman Ahok. Sampai hari ini, berdasarkan pantauan dari situs www.temanahok.com, jumlah KTP yang telah terkumpul untuk mendukung Ahok maju dalam pilkada DKI 2017 sudah mencapai 786.464.
Ahok bersama Teman Ahok harus memenuhi syarat dari Komisi Pemilihan Umum, yaitu menggalang dukungan minimal 532.210 pemilih.
LARISSA HUDA