TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menganggap wajar terhadap permintaan iuran miliaran kepada calon Ketua Umum Partai Golkar menjelang musyawarah nasional luar biasa partai itu. Menurut dia, penyelenggaraan musyawarah nasional memang butuh biaya besar.
"Yang namanya Munas itu pasti makan banyak biaya. Nah, pertanyaan pentingnya, dari mana uangnya?" kata Presiden Joko Widodo ketika dicegat awak media usai menutup Kemungkinan Indonesia Investment Expo di JI Expo Kemayoran, Sabtu, 7 Mei 2016.
Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Gadis Cantik Tewas Disambar Kereta, Selfie Maut Tetap Marak
Musyawarah Nasional Luar Biasa Golkar akan digelar di Nusa Dua Bali. Satu dari agenda Munaslub adalah penentuan ketua umum. Sebanyak enam orang calon sudah mendaftarkan diri sebagai calon Ketua Umum. Nama calon Ketua Umum Partai Golkar yang sudah mendaftarkan diri dan sudah diverifikai adalah Aziz Syamsuddin, Mahyudin, Setya Novanto, Ade Komarudin, Syahrul Yasin Limpo, Airlangga Hartarto, Indra Bambang Utoyo, dan Priyo Budi Santoso.
Sebelum bertarung, mereka harus membayar iuran Rp1 miliar dulu. Iuran ini akan dipakai untuk menutup biaya penyelenggaraan Munaslub yang diperkirakan mencapai Rp 67 miliar. Jokowi mengatakan idealnya anggaran penyelenggaraan Munaslub didukung seluruh anggota partai, bukan hanya ketua umum saja. Tapi, dia mengatakan, semua itu bergantung pada kebijakan partai.
Munaslub Partai Golkar rencananya akan digelar selama 3 hari sejak 15 Mei 2016. Agenda ini maju dari rencana semula 25 Mei 2016. Menurut penyelenggaranya, perubahan agenda ini menyesuaikan jadwal Presiden Joko Widodo. Alasannya, mereka beraharap Presiden Jokowi menghadiri Munaslub.
Jokowi menyatakan dirinya memang berencana menghadiri agenda itu. "Insya Allah saya hadir di Munas tersebut," kata dia.
ISTMAN MP
Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Pembunuhan Feby UGM: Ada 56 Adegan, Pelaku Sempat Berdoa