Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembunuhan Feby UGM: Dipicu Susu buat Anak dan Setan Lewat

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Tersangka pembunuhan terhadap Feby Kurnia, mahasiswi F-MIPA UGM, menjalani reka ulang di kampus F-MIPA, UGM, Kamis, 5 Mei 2016. TEMPO/Hand Wahyu
Tersangka pembunuhan terhadap Feby Kurnia, mahasiswi F-MIPA UGM, menjalani reka ulang di kampus F-MIPA, UGM, Kamis, 5 Mei 2016. TEMPO/Hand Wahyu
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pembunuhan  Feby Kurnia Nuraisyah Siregar, mahasiswi Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada, masih menyisakan duka yang mendalam sekaligus keprihatinan.

Motif ekonomi tampaknya mendorong pelaku tega membunuh. Si tersangka adalah petugas kebersihan kampus bernama Eko Agus Nugroho, 26, warga Pleret, Bantul, yang kini terancam hukuman penjara 15 tahun.  Tiga yang mengejutkan dari kasus ini:

 Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Gadis Cantik Tewas Disambar Kereta, Selfie Maut Tetap Marak

1. Menggadaikan Barang
Eko menggadaikan barang jarahannya Rp 650 ribu. Yaitu dua buah HP Samsung dan satu powerbank digadaikan di sebuah toko di kota Yogyakarta.  Ternyata, uang itu untuk membeli bensin, rokok, baju, sepatu perempuan. Selain itu juga untuk membeli susu dan sepasang sandal jepit ukuran anak-anak perempuan untuk anaknya .

"Dia pulang ke rumah  harus bawa uang," kata Kepala Kepolisian Resor Sleman, Ajun Komisaris Besar Yulianto, di markas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu, 4 Mei 2016.

Satu  buah HP Samsung digadaikan Rp 500 ribu. Satu HP Samsung flip dan satu buah powerbank digaidakan Rp 150 ribu. Alasan membunuh korban, menurut penyidik adalah faktor ekonomi. Pelaku kepepet karena tidak punya uang untuk kebutuhan keluarga. Duh, pelaku membelikan barang untuk anak dan istrinya dari hasil membunuh mahasiswi asal Batam, Kepulauan Riau itu.

2. Tekanan ekonomi
Yulianto menyatakan, saat pulang usai kerja, pelaku  harus membawa uang dan bisa memberikan kebutuhan untuk anak dan istrinya. Karena tidak ada uang, pelaku kalap dan ada kesempatan untuk mengambil barang korban dengan paksa. Polisi menyita semua barang dari tersangka. Termasuk sepeda motor Eko bermerek Honda Vario.

Soal sepeda motor korban, Yamaha Mio J yang sempat dilarikan dan disembunyikan di tempat parkir terminal bus Giwangan Yogyakarta, juga disita. Alasan pelaku menaruh sepeda motor korban di terminal itu karena satu arah dengan jalan ke rumahnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3.Sadistis
Feby dibunuh secara sadistis oleh tersangka di toilet perempuan di lantai lima gedung S2 dan S3 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada, 28 April 2016. Mayat korban ditemukan pada 2 Mei 2016 di salah satu WC di ruang toilet itu dalam keadaan membusuk.

"Saat itu ada setan lewat," kata Ajun Komisaris Sepuh Siregar, Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Sleman.

Polisi, tidak lebih dari 24 jam bisa menangkap Eko di dekat rumahnya, Selasa, 3 Mei 2016 sekitar pukul 16.45 WIB. Tidak ada perlawanan saat ditangkap oleh para polisi. 

Muh Syaifullah

Baca juga:
Inilah 5 Hal  yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Pembunuhan Feby UGM: Ada 56 Adegan, Pelaku Sempat Berdoa

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

2 hari lalu

Personel kepolisian terpaksa menurunkan penumpang travel gelap saat terjaring penyekatan pemudik di pintu keluar tol Pejagan-Pemalang, Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis, 6 Mei 2021. Polres Tegal melakukan tes usap antigen dan menurunkan puluhan penumpang travel gelap akibat kendaraannya ditahan saat ingin mudik ke Pemalang. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.


Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

11 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan, saat ditemui di kawasan Ancol, Jakarta Utara, pada Jumat, 12 April 2024. Tempo/Adil Al Hasan
Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol


Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

23 Januari 2024

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, hadir di lokasi acara Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta pada Selasa, 23 Januari 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

Anies mengatakan itu merupakan penyimpanan, pelanggaran dan kriminalitas yang tidak boleh dibiarkan.


Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.


Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

13 Desember 2023

Tentara Uni Nasional Karen (KNU) berjaga-jaga saat peringatan 70 tahun Hari Revolusi Nasional Karen di Kaw Thoo Lei, negara bagian Kayin, Myanmar, 31 Januari 2019. Warga memperingati 70 tahun merdekanya konflik Karen. REUTERS/Ann Wang
Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

Prabowo singgung Indonesia masih aman, damai, dan terkendali


Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

29 Oktober 2023

Politisi Partai Solidaritas Indonesia, Ade Armando mengadakan konferensi pers untuk klarifikasi terhadap gugatan 200 miliar dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Jalan Cokroaminoto no. 92, Menteng, Jakarta Pusat. TEMPO/OHAN B SARDIN
Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

Sejumlah peristiwa kriminalitas terjadi sepekan terakhir di Jabodetabek. Ade Armando digugat PDIP, Firli Bahuri, Fortuner tabrak wanita di Kembangan


Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

13 Agustus 2023

Kapolres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Polisi Gidion Arif Setyawan di Polres Metro Jakarta Utara, Senin 17 Juli 2023. ANTARA/HO-Humas Polri
Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

Polres Jakarta Utara menandai Ancol hingga Sunter Agung dengan warna merah di peta kerawanan kejahatan


Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

4 Agustus 2023

Ilustrasi bangku sekolah. Sumber: Pixabay/asiaone.com
Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

Pelaku menganiaya dengan menggunakan ketapel kepada guru SMA itu.


Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

16 Juli 2023

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

Terkuaknya kasus mutilasi ini pasca temuan potongan-potongan tubuh manusia total di lima titik Sleman.


DPRD DKI Duga Blok G Pasar Tanah Abang Jadi Sarang Preman karena Keluhan Pedagang Diabaikan

7 Juli 2023

Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Ismail saat rapat program prioritas PT Pembangunan Jaya Ancol 2023 di Ruang Rapat Komisi B, Kamis, 19 Januari 2023. TEMPO/Ihsan Reliubun
DPRD DKI Duga Blok G Pasar Tanah Abang Jadi Sarang Preman karena Keluhan Pedagang Diabaikan

DPRD DKI Jakarta menduga Blok G Pasar Tanah Abang menjadi sarang preman dan tempat mengonsumsi narkoba karena keluhan pedagang diabaikan.