TEMPO.CO, Surabaya - Pengunjung Kebun Binatang Surabaya (KBS) membludak pada libur panjang pekan ini. Bahkan, pada hari pertama libur panjang ini, pengunjung Kebun Binatang Surabaya mencapai 12. 388 orang hingga pukul 16.30.
“Kami targetkan pada libur panjang ini bisa mencapai 30 ribu pengunjung,” kata pelaksana tugas Direktur Perusahaan Daerah Taman Satwa KBS, Aschta Tajudin Boestani, Kamis, 5 Mei 2016.
Menurut Aschta, pada hari biasa yaitu hari kerja Senin-Jumat, pengunjung di KBS hanya berkisar 2-3 ribu pengunjung. Sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu, biasanya pengunjung KBS mencapai 8 ribu. “Yang lebih banyak wisata keluarga pada hari ini,” tuturnya.
Adapun yang paling ramai dikunjungi oleh para pengunjung adalah tunggang gajah dan wisata perahu. Selain itu, para pengunjung itu juga banyak menggelar tikar di dalam KBS untuk sekadar santai bersama keluarganya. “Kami yakin pengunjung akan semakin meningkat tiga hari ke depan,”kata Aschta.
Aschta juga mengatakan sampai saat ini KBS masih menerapkan tarif masuk sebesar Rp 15 ribu. Namun, ia berharap tarif tiket itu dinaikkan untuk menutupi kerugian yang dialami beberapa bulan terakhir ini. “Kami juga berharap supaya ada kajian komperehensif untuk membahas itu,” kata dia.
Salah satu pengunjung Kebun Binatang Surabaya, Ilham Nugroho mengatakan hari ini merupakan hari yang tepat untuk berlibur ke KBS. Pasalnya, ada waktu panjang untuk meluangkan waktu bersama keluarga. “Makanya saya mengajak istri dan dua anak untuk berlibur kesini, kan enak waktu luang semuanya,” kata warga Sidoarjo ini.
Ilham menjelaskan anak-anaknya sudah menikmati fasilitas tunggang gajah. Bahkan, mereka juga menikmati wisata perahu dan berkeliling di KBS. “Alhamdulillah KBS sudah beda ya. Sangat beda dengan waktu saya berkunjung 5 tahun lalu. Kalau dulu kayak kumuh,” ujarnya.
Pantauan Tempo, para pengunjung terlihat memadati Kebun Binatang Surabaya. Bahkan, parkiran sepeda motor di tempat biasanya penuh, sehingga parkir motor itu diletakkan di depan KBS. Para pengunjung juga banyak yang menggelar tikar. Mereka makan bersama dengan keluarganya sambil menikmati hijaunya KBS.
MOHAMMAD SYARRAFAH