TEMPO.CO, Medan - Ratusan pelayat melepas jenazah Nurain Lubis, dosen Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), saat akan dimakamkan pada Selasa, 3 Mei 2016. Para pelayat yang didominasi dosen dan mahasiswa UMSU melepas jenazah bekas Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan UMSU dua periode itu dengan rasa haru.
Jenazah Nurain diberangkatkan dari rumah orang tuanya di Jalan Desa Lama Nomor 54, Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Tangis memecah keheningan keluarga dan kerabat tatkala jenazah Nurain mulai diangkat dan dibawa menuju ke masjid untuk disalatkan. Setelah disalatkan, jenazah diberangkatkan ke peristirahatan terakhirnya.
Rumah tempat tinggal Nurain sebenarnya terletak di Jalan Karya, Kota Medan. Namun, sesuai kesepakatan keluarga, jenazahnya dimakamkan di permakaman muslim di Deli Serdang.
Rektor UMSU Agussani mengatakan atas nama keluarga besar UMSU mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Nurain. Dia menyebut Nurain sebagai orang tua sekaligus guru.
Baca Juga:
Agussani mengatakan civitas akademika UMSU sangat kehilangan salah satu dosen senior. "Ibu Nurain dosen senior di UMSU,” ucapnya sembari menyayangkan kejadian yang mengakibatkan Nurain, yang juga dosen Kopertis, itu meninggal dunia.
Agussani mengatakan almarhumah adalah sosok yang baik dan pekerja keras. Nurain telah melahirkan ribuan sarjana di UMSU saat menjabat sebagai Dekan FKIP. Itu sebabnya UMSU sangat mengapresiasi Nurain karena kerja kerasnya dalam mengemban dan memberikan pendidikan kepada para mahasiswa. "Ibu Nurain mendedikasikan dirinya untuk UMSU dengan sungguh-sungguh," ujarnya sebelum jenazah Nuarin dibawa ke permakaman.
Agussani mengatakan, seluruh kegiatan akademis di UMSU, diliburkan dua hari terhitung hari ini sebagai tanda berkabung. "UMSU sengaja kami liburkan untuk menghormati Ibu Nurain," katanya.
Agussani berharap polisi segera menuntaskan kasus pembunuhan terhadap Nurain secepatnya. "Kami percayakan semua kepada polisi untuk menuntaskan kasus itu."
Nurain dibunuh mahasiswanya sendiri, Roymardo Sah Siregar, pada Senin petang, 2 Mei 2016. Peristiwa terjadi di dalam kampus UMSU di Jalan Muktar Basri, Kota Medan. Roymardo adalah mahasiswa semester VI Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan FKIP UMSU.
SAHAT SIMATUPANG