TEMPO.CO, Yogyakarta - Feby Kurnia, mahasiswi Jurusan Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM), yang tewas di dalam toilet lantai lima gedung FMIPA dikenal pendiam dan tertutup. “Jarang bercerita tentang dirinya dan orang lain,” kata rekan korban, Sabrina, kepada Tempo, Senin malam, 2 Mei 2016.
Sabrina, yang satu kelas dengan korban, mengatakan dia kehilangan kontak dengan Feby sejak lima hari lalu. Merasa cemas dengan kondisi korban, Sabrina bersama rekan lainnya melakukan pencarian dan berkoordinadi dengan kepolisian. “Nomor telepon selulernya sempat terlacak di Jalan Parangtritis, Bantul,” ujarnya.
Upaya pencarian juga dilakukan melalui media sosial. Pencarian juga dilakukan dengan mencari tahu keberadaan sepeda motor korban. “Sepeda motornya ditemukan di Terminal Giwangan,” tutur Sabrina.
Kepolisian menduga Feby menjadi korban pembunuhan. Indikasi tersebut tampak dari adanya bekas jeratan di leher korban. “Ada jejak-jejak pelaku,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta Komisaris Besar Hudit Wahyudi, Selasa, 3 Mei 2016. Namun, untuk memastikan penyebab kematian polisi masih menunggu hasil autopsi dan penyelidikan tim indentifikasi.
ALI NY | HAND WAHYU | MUH SYAIFULLAH