TEMPO.CO, Purworejo - Pawid Hariyanto, 67 Tahun, salah seorang warga yang mengerjakan bangunan gudang, tak sengaja menemukan wajan raksasa di lahan yang beralamat di Jalan M.T. Haryono, Kutoarjo, Purworejo.
“Saya kira besi buat air minum,” ujarnya, Minggu malam, 1 Mei 2016. Penemuan ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, Selasa, 26 April 2016. Pawid secara tidak sengaja menemukannya saat cangkul yang digunakan untuk menggali tanah buat fondasi bangunan mengenai benda keras pada kedalaman 1 meter.
Curiga terhadap temuannya, Pawid melapor kepada mandornya. Selanjutnya, laporan itu diteruskan kepada pemilik lahan, Widodo Hari Pranoto. Widodo meminta Pawid meneruskan galian agar bentuknya dapat terlihat secara utuh.
Dibantu lima temannya, Pawid meneruskan penggalian sampai terlihat keseluruhan, Kamis 28 April 2016. Dia menjelaskan, secara spesifik, wajan raksasa itu terbuat dari besi baja dengan lebar 2,7 meter, tinggi 90 sentimeter, dan ketebalan 2 sentimeter. “Hari Jumat mulai banyak yang datang melihat,” katanya.
Widodo, 57 Tahun, si pemilik lahan, mengatakan ia membeli lahan seluas 800 meter persegi itu dua tahun yang lalu. Ia memang sudah berencana membangun gudang di lahan tersebut. Sejak penemuan wajan raksasa itu, dia merasa terganggu oleh kedatangan warga, yang dalam sehari bisa mencapai 6.000 pengunjung. Hal inilah yang membuat proses pembangunan gudang menjadi terhambat. “Biasanya kan selesai jam 4 sore. Setelah ada penemuan ini, tutup bisa sampai jam 6 sore,” ujarnya.
Kini wajan raksasa tersebut sudah dipindahkan ke Museum Tosan Aji, Purworejo. Menurut Eko Riyanto, Kepala Seksi Museum Kepurbakalaan dan Sejarah Nilai Tradisional Dinas Dinas Kebudayaan dan Pemuda dan Olahraga, evakuasi sudah dilakukan pada Sabtu malam. Sebelumnya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Camat Kutoarjo, Dinas Pekerjaan Umum Purworejo, dan Dinas Perhubungan Purworejo.
Eko menjelaskan, saat proses evakuasi, hujan sedang turun deras. Hal ini dianggap sebagai salah satu faktor penghambat. Saat proses evakuasi, dia sempat melibatkan komunitas offroad untuk memindahkan wajan raksasa itu ke permukaan tanah. Namun, saat pengangkatan menggunakan alat berat, wajan raksasa tersebut terjatuh dan terdapat pecahan kecil di salah satu sudutnya. “Sudah dilakukan dengan hati-hati dan teliti, tapi namanya musibah datang tidak terduga,” katanya saat ditemui di Museum Tosan Aji kemarin.
IQBAL | BETRIQ KINDY ARRAZY