TEMPO.CO, Surabaya - Sekitar 30 ribu buruh di Jawa Timur merayakan Hari Buruh Sedunia dengan mendeklarasikan Rumah Rakyat Indonesia. Deklarasi itu serentak dilakukan di 33 provinsi Indonesia.
"Rumah Rakyat Indonesia kini ada di semua provinsi. Anggota yang tergabung di Jawa Timur saja 45 ribu orang," kata Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Jawa Timur Jazuli selaku salah satu deklarator, Minggu, 1 Mei 2016. Deklarasi itu dilakukan di depan Gedung DPRD Jawa Timur.
Baca Juga:
Jazuli mengungkapkan, Rumah Rakyat Indonesia itu nantinya tak hanya mengurusi advokasi soal buruh pabrik saja. Namun juga yang berkaitan dengan advokasi publik lainnya, seperti kebijakan-kebijakan publik, finansial, sosial, dan jaminan pensiun.
Dalam Hari Buruh tahun ini, buruh Jawa Timur kembali menyuarakan pencabutan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78/2015 tentang Pengupahan yang ditandatangani Presiden Jokowi pada 23 Oktober lalu. "Kami menginginkan PP 78 segera dicabut, menolak upah murah, dan kenaikan upah semua ring untuk 2017 sebesar Rp 650 ribu," ujarnya.
Pihaknya beralasan, kenaikan upah tahun lalu sebesar 11,5 persen tak sebanding dengan kenaikan bahan pokok. Artinya, KSPI menuntut kenaikan upah tahun 2017 sebesar 21 persen atau Rp 650 ribu.
Permintaan kenaikan ini dinilai wajar karena harga kebutuhan pokok dan inflasi yang semakin meningkat. Persentase penurunan upah buruh seperti tahun lalu, kata dia, menurunkan daya beli buruh. Pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen hanya dinikmati masyarakat menengah ke atas. "Ini terbukti dari Gini ratio atau gap antara yang miskin dan yang kaya semakin lebar. Buruh, petani, rakyat, sama sekali tidak menikmati itu."
Untuk itu, pihaknya sempat menemui beberapa anggota DPRD Jawa Timur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf. Mereka meminta agar aspirasi tersebut disampaikan ke pemerintah pusat dan Peraturan Daerah tentang perlindungan bagi tenaga kerja segera disahkan paling lambat 17 Agustus 2016.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur menyanggupi permintaan para buruh tersebut. "Kami setujui dan kami beri komentar, sehingga aspirasi Anda didengar pusat," ujar pria yang akrab disapa Gus Ipul itu. Soal perda, ia berjanji akan menindaklanjuti hingga ke level kabupaten dan kota.
Aksi buruh di Surabaya berlangsung lancar hari ini. Sekitar 10 ribu buruh bergerak dari Kabupaten Sidoarjo dan 20 ribu sisanya berasal dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur lainnya. Massa semula berkumpul di titik-titik pertemuan, seperti Jalan Ahmad Yani, Jalan Demak, dan Jalan Diponegoro, untuk bergerak bersama menuju Gedung Negara Grahadi. Namun, hingga sore hari, massa hanya berkumpul di titik akhir di depan Gedung DPRD Jawa Timur dan Kantor Gubernur.
ARTIKA RACHMI FARMITA