Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Buruh Informal Tuntut Perlindungan Hak dan Jaminan BPJS  

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Para calon pembantu rumah tanggan bersalaman dengan Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakir saat melakukan kunjungan kerja ke Biro Penyalur Pekerja Rumah
Para calon pembantu rumah tanggan bersalaman dengan Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakir saat melakukan kunjungan kerja ke Biro Penyalur Pekerja Rumah "Bu Gito" di Cipete, Jakarta Selatan, 18 Januari 2015. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Iklan

TEMPO.COYogyakarta - Ratusan buruh yang bekerja di sektor informal, yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Pekerja Yogyakarta, menuntut perlindungan terhadap hak pekerja dan pemenuhan jaminan sosial BPJS. Mereka di antaranya buruh rumahan dan pekerja rumah tangga.

Demonstran berjalan dari taman parkir Abu Bakar Ali Yogyakarta dan berakhir di Titik Nol, untuk memperingati Hari Buruh Sedunia atau May Day. Orator Serikat Pekerja Rumah Tangga Yuli Maheni menghitung pekerja rumah tangga saat ini berjumlah 10,7 juta orang dan tanpa perlindungan. Mereka tidak mendapatkan jaminan sosial, mendapatkan kekerasan fisik, psikis, dan ada yang mendapatkan kekerasan seksual.

Sedangkan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga yang diajukan ke Dewan Perwakilan Rakyat sejak tahun 2004 hingga kini belum disahkan. "Kami meminta kebijakan itu segera disahkan demi perlindungan terhadap pekerja rumah tangga," kata Yuli, Ahad, 1 Mei 2016.

Selain meminta perbaikan kesejahteraan pekerja rumah tangga, demonstran meminta adanya perlindungan terhadap perempuan buruh rumahan. Di Yogyakarta, buruh rumahan banyak bergerak di sektor usaha kecil menengah. Ada yang bekerja sebagai perajin tas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mereka mengerjakan kerajinan di rumah tanpa kesepakatan perjanjian kerja secara tertulis antara pemilik usaha dan buruh. Buruh rumahan tak punya posisi tawar, mendapat upah rendah jauh di bawah upah minimum provinsi. Selain itu, mereka tak punya jaminan keselamatan kerja dan jaminan sosial seperti BPJS.

Nasib serupa juga dialami buruh gendong di antaranya di Pasar Beringharjo dan Giwangan. Mereka belum diakui sebagai pekerja secara formal oleh pemerintah. Padahal mereka punya beban kerja yang berat.

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bukan Hari Buruh, Ini Kilas Balik Penggunaan Kata Mayday Sebagai Istilah Darurat

1 Mei 2023

Ilustrasi pilot. Shutterstock
Bukan Hari Buruh, Ini Kilas Balik Penggunaan Kata Mayday Sebagai Istilah Darurat

Selain lazim di peringatan Hari Buruh Internasional, May Day atau Mayday juga untuk merujuk ke kondisi kritis seperti di kedaruratan penerbangan.


May Day, Kisah Rusuh Haymarket dan Muasal Peringatan Hari Buruh Internasional

1 Mei 2023

Ribuan peserta aksi May Day berbaris sepanjang jalan di kota Los Angeles, (1/5). Dalam perayaan hari buruh internasional ini mereka menuntut reformasi kebijakan imigrasi di Amerika. (AP Photo/Jae C. Hong)
May Day, Kisah Rusuh Haymarket dan Muasal Peringatan Hari Buruh Internasional

Kerusuhan Haymarket adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah gerakan buruh dan hak-hak pekerja internasional, muasal May Day.


Alasan Peringatan Hari Buruh Internasional Disebut May Day

30 April 2023

Ilustrasi buruh. Pixabay
Alasan Peringatan Hari Buruh Internasional Disebut May Day

Labour Day atau Hari Buruh mengindikasikan kebijakan Hari Buruh Nasional Amerika Serikat untuk melawan pengaruh May Day yang sarat gerakan sosialisme.


Makna Hari Buruh atau May Day, Beserta Sejarahnya yang Diperingati Setiap 1 Mei

30 April 2023

Massa Gerakan Butuh Bersama Rakyat (Gebrak) dan KASBI memperingati Hari Buruh International dengan longmarch menuju Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 1 Mei 2019. Salah satunya tuntutan tersebut adalah pencabutan Peraturan Pemerintah (PP) No 78 Tahun 2015.  TEMPO/Subekti.
Makna Hari Buruh atau May Day, Beserta Sejarahnya yang Diperingati Setiap 1 Mei

Makna peringatan Hari Buruh atau yang juga dikenal dengan May Day. Ketahui juga sejarah terbentuknya hari tersebut baik di dunia maupun di Indonesia.


Ribuan Buruh Bakal Demo di Istana di Peringatan Hari Buruh Sedunia Besok: Ini Sejarah May Day

30 April 2023

Ilustrasi demo buruh. TEMPO/Subekti
Ribuan Buruh Bakal Demo di Istana di Peringatan Hari Buruh Sedunia Besok: Ini Sejarah May Day

Sejarah Hari Buruh Sedunia atau International Workers Day of May merupakan sejarah perjuangan kelas buruh dalam memperjuangkan haknya.


Puluhan Perempuan Pengusaha Afghanistan Cari Peluang Pasar Asing

18 Maret 2023

Perempuan Afghanistan meneriakkan slogan sebagai protes terhadap penutupan universitas bagi perempuan oleh Taliban di Kabul, Afghanistan, 22 Desember 2022. REUTERS/Stringer
Puluhan Perempuan Pengusaha Afghanistan Cari Peluang Pasar Asing

Perempuan Afghanistan kehilangan banyak peluang dalam kehidupan publik ketika Taliban mengambil alih pemerintahan.


Indonesia Hadiri Governing Body ILO ke-345 di Swiss

14 Juni 2022

Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi.
Indonesia Hadiri Governing Body ILO ke-345 di Swiss

Indonesia akan mencari solusi untuk diusulkan dalam menangani masalah ketenagakerjaan di Venezuela.


Menaker: May Day Momentum Gaungkan Hubungan Industrial Pancasila

31 Maret 2022

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam acara Kongres X KSPSI, Rakernas KSPSI dan Munas SP Pariwisata-KSPSI di Jakarta, Rabu (30/3/2022).
Menaker: May Day Momentum Gaungkan Hubungan Industrial Pancasila

Hubungan Industrial Pancasila efektif dalam menciptakan hubungan industrial yang harmonis.


KSPI Akan Bawa Putusan MK Soal UU Cipta Kerja ke Kampanye Internasional

3 Desember 2021

Sejumlah massa buruh yang tergabung organisasi KSPI melakukan aksi unjuk rasa di Kawasan Patung Kuda, Jakarta, Senin, 18 Januari 2021. Mereka melakukan aksi lanjutan dan menyuarakan menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja karena dianggap dapat merugikan kaum buruh. TEMPO/Muhammad Hidayat
KSPI Akan Bawa Putusan MK Soal UU Cipta Kerja ke Kampanye Internasional

KSPI menyampaikan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang judicial review UU Cipta Kerja ke lembaga internasional.


Berakar dari Yunani Kuno, Inilah Sejarah Kontes Kecantikan

15 Oktober 2021

Aurra Kharisma berhasil keluar sebagai runner up ketiga Miss Grand International 2020. Malam puncak kontes kecantikan tersebut digelar di Bangkok, Thailand, Sabtu, 27 Maret 2021. Instagram/@Aurrakharisma
Berakar dari Yunani Kuno, Inilah Sejarah Kontes Kecantikan

Kontes kecantikan terus dilanggengkan hingga sekarang. Kontes kecantikan sendiri mempunyai sejarah yang panjang.