Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anggota DPR: Kompleksitas Lapas Mirip 'Ada Apa Dengan Cinta'  

Editor

Pruwanto

image-gnews
Polisi menjaga jalan masuk menuju Lapas Banceuy yang rusak dan hangus terbakar pasca kerusuhan, Bandung, Jawa Barat, 24 April 2016. Kebakaran sebagian bangunan Lapas Banceuy, Bandung, diduga didasari kemarahan sebagian narapidana terhadap pemberian sanksi terhadap seorang napi yang dicurigai membawa narkoba. TEMPO/Prima Mulia
Polisi menjaga jalan masuk menuju Lapas Banceuy yang rusak dan hangus terbakar pasca kerusuhan, Bandung, Jawa Barat, 24 April 2016. Kebakaran sebagian bangunan Lapas Banceuy, Bandung, diduga didasari kemarahan sebagian narapidana terhadap pemberian sanksi terhadap seorang napi yang dicurigai membawa narkoba. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat Arsul Sani mengungkapkan adanya sejumlah kompleksitas dalam pengelolaan Lembaga Pemasyarakatan di Indonesia. "Ada ketidakcukupan anggaran, ketidakcukupan sumber daya manusia, dan soal kebijakan pemidanaan kita saat ini," kata Arsul dalam diskusi 'Ada Apa Dengan Lapas' di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 30 April 2016.

Arsul mengatakan sebagain besar lembaga pemasyarakatan memiliki persoalan yang terstruktur dan sistematis. Tak sekadar kelebihan kapasitas narapidana, ataupun kerusuhan, persoalan anggaran pun menjadi persoalan tersendiri. 

"Kalau kita asumsikan, kompleksitas lapas ini mirip kompleksitas 'Ada Apa Dengan Cinta'," dia berkelakar.  Anggaran kementerian dan lembaga tahun ini dipangkas sebesar Rp 290 triliun dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016. Alokasi yang dipangkas ini, kata dia, mempersulit Kementerian Hukum dan HAM dalam mengelola fasilitas lembaga pemasyarkat.

"Kalau anggaran kurang, mau menterinya tak tidur siang malam, kerja terus, ya masalah tetap tak saja selesai," kata dia. Arsul menyampaikan bahwa kebijakan pemidanaan nara pidana belum tepat. "Pidana pokok di Indonesia sebagian besar hanya berupa denda atau penjara, dan orang cenderung kena hukuman penjara. Nah, apakah semua pelaku kejahatan harus ke penjara?"

Baca: Detik-detik Menegangkan Rusuh Rutan Malabero

Menurutnya, hukuman penjara sejumlah kejahatan bisa diganti dengan kerja sosial. "Contohnya pencemaran nama baik, pidana ganti rugi atau denda tetap jalan, hukumannya tak harus penjara," kata dia. Adapun mengenai sumber daya manusia, Asrul menganggap, perbandingan tahanan dan pengawai lapas  tak memadahi.

"Bulan lalu saya ke Palu, Sulawesi Selatan, salah satu lembaga pemasyarakatan besar di sana kapasitasnya berlebih. Masa satu regu jaga berjumlah 7 orang, per shift harus menjaga 370 warga binaan?" kata dia.

Adapun Direktur Jenderal Permasyarakatan Kementerian Hukum, Akbar Hadi mengatakan Menteri Yasonna Laoly tengah memprioritaskan aspek kemasyarakatan dalam program kerjanya. "Intens pak Menteri di situ, makanya sekarang beliau banyak turun ke lapangan," kata Akbar.

Baca: BNN: Peredaran Narkoba Bandung Dikendalikan Dari LP Banceuy

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kementerian Hukum, kata dia, juga mengatur distribusi warga binaan di tiap lapas, salah satunya untuk menyeimbangkan kapasitas. "Memang kadang bermasalah, seperti saat kami memindahkan 150 penghuni lembaga pemsayaakatan Cipinang dan Salemba ke rumah tahanan Depok, tapi di Depok sulit soal kapasitas."

Berbagai persoalan narapidana muncul di sejumlah lembaga pemasyarakatan. Pada 27 April 2016 lalu, puluhan narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kerobokan, Bali mengamuk. Mereka menolak dipindahkan ke Lapas Madiun, Jawa Timur. Para tahanan itu sempat menterang polisi.

Baca: Cegah Bentrokan, 63 Napi Kerobokan Dipindahkan ke LP Madiun

Penyerangan penjaga dan pembakaran kantor lembaga pemasyarakatan terjadi di Lapas Banceuy, Bandung, Jawa Barat.

(Baca: Lagi, 100 Napi Banceuy Dipindahkan ke Cirebon dan Garut)

Diskusi itu mengungkap pula jumlah warga binaan di Indonesia yang sudah lebih dari 187 ribu jiwa pada 2016.  Dengan asumsi 1 lembaga pemasyarakatan menampung seribu orang, dari data itu memperlihatkan berjubelnya lembaga pemasyarakatan. Karena rata-rata satu lembaga pemsayarakatan diisi 120 ribu warga binaan.


YOHANES PASKALIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

10 jam lalu

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo (tengah) didampingi Hakim Konstitusi Saldi Isra (kiri) dan Arief Hidayat (kanan) memimpin jalannya sidang putusan perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin, 22 April 2024. Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak seluruh permohonan yang diajukan capres-cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, serta capres-cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, yang diajukan dalam sidang putusan sengketa hasil Pemilihan Presiden 2024. ANTARA/M Risyal Hidayat
MK Tekankan Perlunya Penyempurnaan UU Pemilu, Ini Reaksi DPR

MK menyatakan terdapat beberapa kelemahan dalam UU Pemilu, Peraturan KPU, dan Peraturan Bawaslu.


Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

15 jam lalu

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Haryadi saat memimpin pertemuan dengan PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) di Palembang, Selasa (17/4/2024). Foto: Agung/vel
Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.


Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

15 jam lalu

Arsyadjuliandi Desak Pemerintah Segera Selesaikan Pembayaran Lahan Tol

Anggota Komisi II DPR RI, Arsyadjuliandi Rachman, mendesak pemerintah untuk segera menyelesaikan pembayaran lahan Tol Pekanbaru-Padang.


Zainal Arifin Mochtar Desak DPR Serius Ajukan Hak Angket Ungkap Kejahatan Demokrasi

1 hari lalu

Pakar hukum tata negara yang juga dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Zainal Arifin Mochtar saat di Bandung, Jumat 23 Februari 2024. Foto: TEMPO| ANWAR SISWADI.
Zainal Arifin Mochtar Desak DPR Serius Ajukan Hak Angket Ungkap Kejahatan Demokrasi

Pakar hukum UGM Zainal Arifin Mochtar menilai putusan MK yang akhirnya memenangkan pasangan nomor urut 02 Prabowo-Gibran telah menyisakan pekerjaan rumah cukup berat.


Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

1 hari lalu

Aktivitas pengisian truk tangki untuk distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta, Selasa, 2 April 2024. Secara rinci, perusahaan memproyeksikan selama arus mudik dan balik Lebaran 2024 peningkatan konsumsi masyarakat untuk produk BBM Pertamax sekitar 15 persen, Pertalite 10 persen, dan Pertamax Turbo 6 persen, Dexlite 3 persen dan Pertamina Dex 4 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat dari fraksi PKS menyatakan setuju dengan pembatasan Pertalite dan LPG 3 kilogram.


DPR Dorong Sanksi Akumulatif Bagi Kejahatan Lingkungan di RUU Konservasi

2 hari lalu

Aktivis dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) melakukan aksi teatrikal terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutana (KemenLHK) Jakarta, Jumat, 20 Oktober 2023. Mereka mendesak pemerintah menindak perusahaan yang terindikasi terlibat dalam karhutla. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mengungkapkan bahwa sejak Januari hingga September 2023 sebanyak 184.223 titik api di Indonesia dengan luasan terbakar seluas 642.099,73 hektar. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
DPR Dorong Sanksi Akumulatif Bagi Kejahatan Lingkungan di RUU Konservasi

UU No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang telah berusia 34 tahun menjadi alasan dilakukan revisi.


DPR Amerika Serikat Loloskan Paket Bantuan Keamanan Rp1.540 Triliun untuk Ukraina, Israel dan Taiwan

3 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
DPR Amerika Serikat Loloskan Paket Bantuan Keamanan Rp1.540 Triliun untuk Ukraina, Israel dan Taiwan

DPR Amerika Serikat pada Sabtu, 20 April 2024, mendukung lolosnya paket bantuan keamanan untuk Ukraina, Israel dan Taiwan total senilai USD95 miliar


Politikus PDIP Ihsan Yunus Penuhi Pemeriksaan KPK sebagai Saksi Korupsi APD Kemenkes 2020

6 hari lalu

Anggota Komisi II DPR RI M Rakyan Ihsan Yunus duduk di ruang tunggu sebelum menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis 25 Februari 2021. Ihsan dipanggil sebagai saksi untuk tersangka MJS (Matheus Joko Santoso) dalam kasus dugaan suap pengadaan bantuan sosial (bansos) COVID-19 untuk wilayah Jabodetabek tahun 2020. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Politikus PDIP Ihsan Yunus Penuhi Pemeriksaan KPK sebagai Saksi Korupsi APD Kemenkes 2020

KPK memeriksa politikus PDIP Ihsan Yunus dalam kasus dugaan korupsi APD Kemenkes 2020 di Gedung Merah Putih KPK, Kamis, 18 April 2024.


Kembali Disinggung Presiden Jokowi, Apa Kabar RUU Perampasan Aset?

6 hari lalu

Presiden Joko Widodo memberi pengarahan dalam acara Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu 17 April 2024. Indonesia telah dinyatakan secara aklamasi diterima sebagai Anggota Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (full membership). Keberhasilan tersebut diperoleh dalam FATF Plenary Meeting di Paris, Perancis yang dipimpin oleh Presiden FATF, MR. T. Raja Kumar pada Rabu, 25 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
Kembali Disinggung Presiden Jokowi, Apa Kabar RUU Perampasan Aset?

RUU Perampasan Aset sudah diinisiasi oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan pada 2008 di era pemerintahan SBY.


Pemecatan Ratusan Nakes di Manggarai, Edy Wuryanto Khawatir Berdampak Kepada Layanan Kesehatan

6 hari lalu

Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto. Foto: Kresno/vel
Pemecatan Ratusan Nakes di Manggarai, Edy Wuryanto Khawatir Berdampak Kepada Layanan Kesehatan

Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto mengatakan ini merupakan masalah struktural yang harus diatasi pusat maupun daerah.