TEMPO.CO, Purwakarta - Pimpinan Majelis Taklim Manhajussolihin Purwakarta, Jawa Barat, K.H Syahid Kalja Djoban, menebar ancaman terbuka akan melakukan pembunuhan terhadap Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Syahid sangat membenci Dedi yang ditudingnya sebagai penista agama. Ancaman mengatasnamakan umat Islam itu disebarkan Syahid melalui akun facebook resmi milik Manhajussalihin.
Dalam facebook itu terdapat 11 pesan atau postingan. Selain ditujukan kepada Dedi, juga kepada penyidik Direktorat Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Barat.
Pada postingan ke 11 Syahid menulis: "Maka jangan salahkan umat jika besok umat tidak percaya lagi dg polda dan langsung MENGGOROK Penista Agama di jalanan."
Sedangkan pada postingan 1, Syahid menulis bahwa keputusan Polda Jawa Barat yang menghentikan penyidikan kasus penodaan agama raja syirik @DediMulyadi71 sangat aneh dan mengganjal.
Pada postingan ke-6, Syahid mengatakan perjuangan melawan penista agama belum berakhir sampai di sini, dalam waktu dekat kami akan ajukan praperadilan dan langkah hukum lainnya.
Adapun pada kiriman ke-4, Syahid menulis, "Jadi ahli agama yang mana dihadirkan di Polda? ada permainan apa di Polda? ini aneh dan mengganjal."
Syahid beberapa kali menyentil penyidik Polda Jawa Barat, karena dirinya merasa tidak puas atas keputusan penyidik Direktorat Kriminal Umum Polda Jawa Barat.
Dalam Surat Pemberitahuan Perkembangan Penyidikan Perkara (SP2HP) nomor B/278/IV/2016 tertanggal 14 April 2016, dinyatakan tudingan penistaan agama oleh Dedi yang dilaporkan Syahid, dinyatakan bukan tergolong perbuatan pidana. Itu sebabnya penyidikannya dihentikan.
Tempo melakukan klarifikasi atas semua isi cuitan Syahid yang terdapat dalam akun Facebook Manhajussolihin, termasuk ihwal ancaman pembunuhan terhadap Dedi.
Dengan santai Syahid Kalja Djoban mengatakan, semua yang tercantum dalam akun Facebook itu 100 persen dibenarkannya. "Silahkan buka akunnya saja, di situ lengkap ada 11 cuitan, dan soal cuitan ke 11 itu, hanya satu di antaranya," ujarnya, Kamis, 28 April 2016.
Sementara itu, ketika diminta tanggapannya, Dedi mengatakan dirinya sama sekali tak terpengaruh ancaman itu. "Saya tidak akan melapor, saya santai saja. Saya serahkan semuanya pada aparat karena tugas polisi sekarang menjaga saya," ucapnya.
NANANG SUTISNA