TEMPO.CO, Yogyakarta - Penulis asal Prancis, Elizabeth D. Inandiak akan memperkenalkan novel terbarunya di Auditorium di Institut Francais Indonesia Yogyakarta, 1 Juni 2016. “Inandiak tampil langsung membacakan karyanya,” kata juru bicara IFI Yogyakarta, Retno Dewati di Jogja National Museum, Senin, 25 April 2016.
Penyanyi dan sinden bersuara merdu asal Solo, Endah Laras akan nembang dalam acara itu. Karya Inandiak berjudul Tohu-bohu disajikan dalam rangkaian acara Printemps Francais 2016, Festival Seni Prancis-Indonesia. Acara ini bertujuan menjalin persahabatan antara Indonesia da Prancis.
Tohu-bohu merupakan cerita yang membumi sekaligus mistis tentang letusan Merapi di Yogyakarta. Novel ini juga ditulis secara simultan dalam Bahasa Indonesia dengan judul Babad Ngalor Ngidul.
Inandiak jatuh cinta kepada Jawa pada 1989. Dia menggubah dan menerjemahkan Serat Centhini ke Bahasa Indonesia. Dalam Centhini, seks tak diartikan hanya sebagai pertemuan dua alat kelamin manusia.
Ia menyadur Serat Centhini ke dalam bahasa Prancis. Setelah terbit edisi Prancisnya, tafsirnya muncul dalam edisi bahasa Indonesia. Centhini, karya sastra Jawa yang kental dengan perbincangan religius dan erotisme.
Inandiak seorang Perancis merupakan mantan jurnalis. Tahun 2004 ia menerima penghargaan dari Association Des Ecrivains De Langue Francoise atas bukunya setebal 500 halaman yang berbicara tentang Centhini: Les Chants de Lile a` Dormir Debout, Le Livre de Centhini. Centhini gaya baru itu dianugerahi gelar buku Asia terbaik yang ditulis dalam bahasa Prancis sepanjang tahun 2003.
SHINTA MAHARANI