TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan versi muktamar islah, M. Romahurmuziy, mengatakan telah memilih beberapa nama untuk menjabat dalam kepengurusan PPP periode 2016-2019. Di antara nama-nama itu, ada bekas petinggi PPP kubu Djan Faridz.
Beberapa yang masuk dalam kepengurusan PPP ialah anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Arsul Sani, dan bahkan istri bekas Ketua PPP Suryadharma Ali, Wardatul Asriah, yang akrab disapa Mbak Indah. "Berdasarkan rapat formatur, Pak Arsul ditunjuk sebagai sekjen (sekretaris jenderal), ibu Indah SDA sebagai wakil ketua umum," kata Romy, sapaan Romahurmuziy, saat dihubungi Tempo, Senin, 25 April 2016.
Selain dua nama tersebut, ada pula mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura I Tommy Sutomo yang menjabat sebagai bendahara umum. "Nama-nama lain akan kami umumkan setelah diterbitkannya surat keputusan dari Menteri Hukum dan HAM," ujarnya.
Romy terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PPP dalam Muktamar VIII 9 April lalu di Pondok Gede. Ia berujar akan mengakomodasi petinggi PPP kubu Djan Faridz untuk duduk dalam kepengurusan yang baru.
"Semua ketua umum eks muktamar Jakarta diakomodasi, ada Djafar Alkatiri, Syahrial Agamas, dan Epyardi Asda. Semua kawan Jakarta tanpa terkecuali," tutur Romy saat ditemui dalam acara “Konferensi Partai Politik Se-Asia” di gedung DPR, Jumat pekan lalu.
Romy menuturkan pintu untuk Djan Faridz agar mau bergabung dengan kepengurusannya akan selalu terbuka. "Sudah kami tawarkan, tapi yang bersangkutan belum memberi respons," ucapnya.
AHMAD FAIZ