TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya 11 aktivis lingkungan hidup dari berbagai daerah menyatakan kesiapannya bertarung dalam memperebutkan kursi direktur dan dewan nasional organisasi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).
Pemilihan itu merupakan bagian dari Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup (PNLH) Walhi XII, yang merupakan forum pertemuan tertinggi organisasi. Hadi Jatmiko, anggota panitia pengarah sekaligus ketua panitia penyelenggara, menjelaskan, semua kandidat memiliki peluang yang sama dalam memimpin organisasi ini hingga 2020.
"Pertemuan kali ini juga diisi seminar, workshop, pameran foto, serta karnaval," kata Hadi, Minggu, 24 April 2016. Agenda Walhi nasional berlangsung di Palembang, 22-27 April 2016.
Menurut Hadi, terdapat tiga kandidat yang akan memperebutkan kursi Direktur Nasional Walhi dalam pemilihan yang akan berlangsung besok itu. Mereka adalah Yaya Nur Hidayati, Pius Ginting, dan Ari Rompas.
Sedangkan untuk kandidat anggota dewan nasional Walhi, terdapat delapan orang yang telah terdaftar. Mereka di antaranya Mualimin Pardi Dahlan, Abetnego Tarigan, Kusnadi, Samratul Fuad, Bambang Catur Nusantara, Azmi Sirajudin, dan I Wayan Suardana.
Mualimin Pardi Dahlan, Koordinator Kerja Litigasi Perhimpunan Pembela Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), merupakan salah satu kandidat kuat dewan nasional Walhi periode empat tahun ke depan.
Ia akan bersaing dengan tujuh kandidat lain, termasuk Direktur Nasional Walhi saat ini, yaitu Abetnego Tarigan.
PARLIZA HENDRAWAN
