TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha yang juga mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahudin Uno, berjanji akan membuka dokumen terkait dengan kegiatan bisnis dan daftar aset yang dimilikinya. Hal itu dia lakukan setelah terungkap keberadaan namanya dalam dokumen Panama Papers.
"Saya rasa era keterbukaan nanti pada waktunya akan terbuka dengan sendirinya berkaitan dengan bisnis saya dan daftar aset saya selama ini," kata Sandi di Gedung Joeang, Jakarta, Sabtu, 23 April 2016.
Sandiaga memastikan dia tidak pernah memiliki perusahaan di Panama dan tidak terlibat dalam penggelapan pajak. "Saya pastikan saya tidak pernah ke Panama, tidak pernah punya perusahaan di Panama, tidak pernah menggelapkan pajak, dan semua usaha saya adalah upaya menciptakan lapangan pekerjaan," katanya.
Sandiaga mempersilakan media mempublikasikan nama-nama perusahaan offshore miliknya jika terbukti. Sandiaga mengatakan dia memang punya rencana membukanya seiring pencalonan dia menjadi pejabat publik.
Terbongkarnya dokumen Panama Papers menyingkap tabir dugaan pengingkaran pajak terbesar dalam sejarah. Terletak di Nevada, firma ini mencoba melindungi diri dan kliennya dari dampak upaya hukum. Mossack membantu kliennya untuk mengelola perusahaan offshore.
ARKHELAUS WISNU