TEMPO.CO, Jakarta - Tim Audit Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat hari ini, Selasa 19 April 2016, mengunjungi proyek pembangunan sarana prasarana Pusat Pelatihan, Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Bukit Hambalang, Bogor Jawa Barat. Kementerian PUPR melakukan audit teknis terhadap proyek pembangunan itu untuk memastikan apakah proyek itu layak untuk dilanjutkan atau tidak.
Tim Audit Teknis ini diketuai oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian PUPR, Arie Setiadi Moerwanto dan beranggotakan sejumlah tim pakar antara lain Ahli Geologi Teknik UI Paulus Kurniawan, Ahli Geologi Teknik ITB Mansyur Irsam, Ahli Struktur Bangunan UGM Bambang Suhendro, Ahli Struktur Bangunan ITB Bambang Budiono, Ahli Struktur Bangunan ITB Derajat Wijayanto dan Ahli Kebencanaan Surono.
Tim pakar tersebut, kata Arie, akan menyusun rekomendasi teknis bangunan ini, termasuk kualitas pekerjaan, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL ) dan lainnya. Audit ini juga memeriksa labilitas tanah dan juga struktur bangunan seperti pondasi maupun besi kerangka bangunannya.
“Tentunya dari sini nanti akan kita buat rekomendasi, hasilnya akan kami laporkan ke bapak Menteri (Basuki) dan selanjutnya rekomendasi tersebut akan dilaporkan ke presiden,” kata dia melalui siaran pers, Selasa, 19 April 2016.
Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi untuk menyiapkan alternatif penggunaan proyek tersebut jika semua kajian sudah selesai.
Baca Juga:
Jokowi mengatakan sebagai aset negara, Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang, Sentul, Bogor, Jawa Barat, perlu diselamatkan. Untuk itu dia mempertimbangkan masukan dari berbagai aspek baik terkait audit dari sisi hukum, keuangan, serta teknis dan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).
“Khususnya secara teknis mengenai stabilitas tanah ini perlu dicek ulang kembali. Saya sudah memerintahkan Menteri PUPR untuk melakukan itu, dan nanti bisa melaporkan untuk pemeriksaan dari sisi aspek teknisnya,” kata Jokowi akhir Maret 2016 lalu.
ALI HIDAYAT