TEMPO.CO, Kupang - Jasad Dolfina Abuk, 30 tahun, salah satu tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Timor Tengah Utara (TTU) yang tewas di Malaysia dipulangkan ke kampung halamannya dengan tubuh penuh jahitan.
Keluarga curiga organ tubuh Dolfina telah diambil dan diperjualbelikan. Salah satu faktanya adalah hampir seluruh bagian tubuh korban, dari badan hingga kepala penuh dengan jahitan.
Korban Dolfina bekerja di Malaysia dari 2013 dengan masa kontrak selesai Maret 2016. "Kami minta agen dan majikan yang mempekerjakan Dolfina di Malaysia bertanggung jawab," kata keluarga korban, Toni, Selasa, 19 April 2016.
Menurut Toni, pada jenazah Dolfina tampak jahitan di bagian leher hingga perut. Keluarga merasa tidak puas dan melaporkan kasus ini ke pemerintah daerah setempat untuk membantu menyelesaikan kasus ini. "Kami minta konsulat Indonesia di Kuala Lumpur agar bisa menemui majikan korban," katanya.
Jenasah Dolfina telah dimakamkan sepekan yang lalu, tapi keluarga korban tidak puas, terus mencari keadilan. Keluarga mengaku tidak mengetahui pasti penyebab kematian korban di Malaysia.
Bupati Timor Tengah Utara Raymundus Fernandez mengatakan akan menempuh jalur hukum dengan melaporkan kasus ini ke aparat kepolisian agar makam Dolfina bisa dibongkar untuk diautopsi, sehingga bisa diketahui organ tubuh korban masih lengkap atau tidak. "Kita akan gunakan jalur hukum untuk melapor dulu setelah makam dibongkar baru bisa diketahui organ tubuh korban masih lengkap atau tidak," ujarnya.
YOHANES SEO