TEMPO.CO, Bangkalan - Identitas mayat Mr X yang ditemukan warga di Kampung Duko, Desa Benangka, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan adalah Priyono, sopir di perusahaan rental mobil Ren Car Surabaya. Hal ini terungkap berkat media sosial.
Iman Ahmat, operator sekaligus koordinator sopir di Ren Car, menuturkan tewasnya Priyono yang baru bekerja satu bulan terungkap berkat unggahan foto mayat di salah satu akun di media sosial. Foto itu kemudian dilihat oleh anak Priyono. Merasa wajah di foto itu mirip ayahnya, si anak kemudian memberitahukan kepada pihak perusahaan tempat ayahnya bekerja. "Ternyata benar Priyono," kata Iman, saat ditemui Mapolres Bangkalan, Minggu, 17 April 2016.
Berkat foto itu, Iman mengatakan, pihaknya langsung memberi tahu polisi di Bangkalan bahwa mayat tanpa identitas tersebut adalah salah satu karyawannya. Dia juga memberi tahu, berdasarkan pantauan sinyal di GPS, posisi mobil yang dikemudikan Priyono berada di Desa Ketengan, Kecamatan Burneh. "Mobil Innova L 1536 NE," ujarnya.
Sebenarnya, Iman menuturkan, sejak semalam dia sudah curiga ada yang tidak beres dengan mobil yang dibawa Priyono. Sebab, hingga Sabtu tengah malam, sinyal GPS menunjukkan mobil Priyono masih berada di Bangkalan. Padahal semestinya sudah berada di Mojokerto, sesuai dengan rute yang disebutkan penyewa. "Kata si penyewa, ke Bangkalan hanya untuk jemput teman," katanya.
Iman menambahkan, penyewa mobil Priyono bernama Imam. Transaksi dilakukan lewat telepon dua hari sebelumnya. Sabtu sore, Imam minta dijemput di sebuah restoran di Jalan Bromo, Kota Surabaya. Mobil disewa selama 24 jam dengan tujuan Bangkalan dan Mojokerto. "Kami punya 22 mobil. Hari Sabtu semua full booking, Priyono sopir terakhir yang berangkat," ujarnya.
Rohman, 28 tahun, salah satu rekannya, menuturkan Priyono sosok yang baik. Tewasnya Priyono membuat dia trauma. "Pasti trauma dan harus hati-hati," katanya.
Secara terpisah, Kepala Polsek Burneh Ajun Komisaris Lukas Efendi menuturkan terungkapnya identitas korban berkat unggahan foto di media sosial serta petunjuk sinyal GPS dari perusahaan. Hal tersebut sangat membantu kerja polisi. Tidak sampai setengah jam setelah mengetahui mobil Priyono berada di Desa Ketengan, polisi berhasil menemukannya di sebuah bengkel dan kemudian membekuk dua orang yang diduga pelaku. "Soal identitas dan kronologi, silakan tanya penyidik Polres, sudah kami limpahkan penanganannya," katanya.
Sebetulnya, kata Efendi, ketika mayat baru ditemukan, pihaknya sudah mengirim contoh sidik jari korban untuk dilacak menggunakan data KTP Eletronik. Namun, apesnya, saat itu peralatan e-KTP sedang rusak. "Untung unggahan foto di TKP oleh warga berhasil mengungkap kasus ini," ujarnya lagi.
MUSTHOFA BISRI