TEMPO.CO, Makassar - Seorang Pegawai Negeri Sipil asal Manokwari, Papua Barat, Alfonso Saiba, 30 tahun, ditemukan tewas di dalam kamar Hotel Panakkukang, Jalan Boulevard, Makassar, Minggu 17 April 2016. Di kamar lantai tiga kamar 309 tempat korban menginap, ditemukan puluhan botol minuman keras (miras) kosong, diantaranya, 17 botol wisky, 7 kaleng bir dan 1 botol Vodka.
Kepala Kepolisian Sektor Panakkukang Komisaris Wahyudi Rahman mengatakan masih melakukan penyelidikan penyebab tewasnya korban. Selain mengamankan barang bukti puluhan botol miras kosong, polisi juga mengamankan rekaman kamera pengawas alias Closed Circuit Television (CCTV) hotel. "Kita juga sudah mengambil keterangan saksi," kata Wahyudi Rahman, Minggu, 17 April 2016.
Dari pemeriksaan saksi, korban sempat pesta miras bersama temannya tiga malam berturut-turut. Bahkan menurut Yudi, dalam rekaman CCTV terlihat korban sempat ke luar kamar dalam keadaan gontai.
"Kami sita rekaman CCTV dari tiga hari yang lalu. Diketahui korban dengan rekannya masuk hotel (chek-in) sejak 13 April lalu. Tadi pagi teman-teman korban meninggalkan hotel tapi yang bersangkutan masih di kamar kemudian ditemukan dalam keadaan sudah meninggal," ujar Yudi.
Korban bersama lima temannya cek in pada hari Rabu 13 April 2016, Sekitar pukul 13.00 Wita. Mereka memesan tiga kamar yakni kamar 309, 310 dan 410. "Keberadaan korban di Makassar diketahui dalam rangka tugas belajar utusan dari provinsi barat," kata Yudi.
Mayat Alfonso pertama kali ditemukan oleh seorang pegawai hotel, Sipri, 31, tahun sekitar pukul 13.30 Wita, Ahad 17 April 2016. Sipri mengecek kamar atas permintaan salah seorang rekan korban (identitas belum diketahui) dan mendapati korban sudah dalam keadaan meninggal dunia degan posisi tertelungkup dilantai kamar. "Salah satu temannya datang mau cek kamar yang ditempati korban. Saat kamar saya buka saya melihat korban telungkup di lantai," kata Sipri.
Saat menemukan korban dalam kondisi tak bernyawa,pihak manajemen Hotel Panakkukang menghubungi Markas Polsekta Panakkukang. Polisi tiba di lokasi dan langsung memasang garis Polisi bersama tim Inafis Polda Sulselbar melakukan olah TKP. Mayat korban selanjutnya dibawa ke Rumah sakit Bhayangkara untuk di visum.
SAHRUL ALIM