TEMPO.CO, Kendari-Sekitar 100 mahasiswa dari sebelas perguruan tinggi yang tersebar di Sulawesi Tenggara mengikuti kegiatan outbound yang diselenggarakan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai metode mensosialisasikan empat pilar kebangsaan, Sabtu, 16 April 2016.
Outbound dipilih sebagai sarana karena memberikan gambaran bahwa dalam mencapai dan mempertahankan karakter budaya luhur bangsa diperlukan tekad serta kerja sama yang kuat sebagai tim.
Anggota Badan Sosialisasi MPR Abidin Fikri mengatakan outbound hanya salah satu metode sosialisasi saja. Selain itu ada juga metode sosialisasi yang dikemas kegiatan bela negara, cerdas cermat, training of trainer dan perkemahan.
”Ini bisa jadi contoh dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Asal ada persatuan, kerja keras, rela berkorban demi kepentingan bersama, niscaya kita bisa memajukan bangsa dan negara,” ujar Abidin di Universitas Haluoleo, Kendari sebagai tempat acara.
Abidin menuturkan outbound sebagai salah satu cara memahami prinsip-prinsip yang terkandung dalam empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika. Ia mengklaim 95 persen mahasiswa dapat memahami sosialisasi yang dikemas melalui outbound.
Salah seorang peserta sosialisasi, Supriyadi,mengaku senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan. Menurut mahasiswa Universitas Muhammadiyah Buton itu sosialisai dengan metode outbound lebih menyenangkan.
"Kami bisa merasakan dan mempraktekan langsung prinsip empat pilar kebangsaan. Kalau disampaikan dalam bentuk teori pasti sangat membosankan," ujar Supri.
ROSNIAWANTY FIKRI