Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Mampu Bayar Rp 150 Juta, Guru Honorer Ini Gagal Maju Pilkada  

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, memberikan sambutan saat membuka Sekolah Calon Kepala Daerah di Kantor DPP Partai PDI Perjuangan, Jakarta, 28 Juni 2015. Sekitar 70 calon kepala daerah akan dibekali pengetahuan untuk memenangkan Pilkada. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, memberikan sambutan saat membuka Sekolah Calon Kepala Daerah di Kantor DPP Partai PDI Perjuangan, Jakarta, 28 Juni 2015. Sekitar 70 calon kepala daerah akan dibekali pengetahuan untuk memenangkan Pilkada. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Brebes - Mimpi Hilda Wibisono, 33 tahun, guru honorer yang maju menjadi calon Wakil Bupati Brebes, Jawa Tengah, akhirnya kandas. Sebab, ia tak mampu membayar biaya survei sebesar Rp 150 juta dan biaya seleksi Rp 5 juta.

Padahal dia sempat optimistis bisa lolos saat mendapatkan undangan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan awal April lalu. Dia diundang untuk mengikuti tahap seleksi selanjutnya, yakni tes wawancara, pada 13 April 2016 di Jakarta.

Namun, dalam undangan itu, Hilda diminta membayar Rp 5 juta untuk biaya wawancara. Uang tersebut harus dibayarkan ke PDIP Brebes maksimal 9 April 2016. "Tapi, karena enggak punya duit, ya enggak saya bayar," katanya kepada Tempo, Jumat, 15 April 2016.

Sebelumnya, saat seleksi tahap pertama di kantor PDIP Jawa Tengah, dia juga diminta membayar uang Rp 150 juta untuk biaya survei elektabilitas. Tapi, dengan alasan yang sama, yakni tak punya uang, Hilda tak mengisi surat kesediaan membayar.

Kendati begitu, Hilda tetap nekat datang ke Jakarta memenuhi undangan PDIP. Dia bertolak ke Ibu Kota naik kereta api sendirian. "Ya, siapa tahu bisa," ucapnya. Namun, sesampainya di sana, dia tak diperkenankan mengisi daftar hadir. Alasannya, Hilda belum membayar uang yang dipersyaratkan. Otomatis, dia pun tak bisa melanjutkan tahap seleksi berikutnya. Guru bergaji Rp 400 ribu per bulan ini pun pasrah. "Ya sudahlah, mungkin belum jalannya," ujarnya.

Guru tidak tetap di Sekolah Dasar Negeri 3 Krasak, Brebes, ini bertanya-tanya, kenapa untuk menjadi pemimpin di negeri ini harus punya uang banyak? Kenapa orang sepertinya tidak bisa? "Padahal, kalau soal ilmu pengetahuan, saya berani beradu," tutur warga Kaligangsa, Brebes, itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hilda bukan kali ini saja berniat maju sebagai kepala daerah. Pada 2012, dia sempat mendaftar sebagai calon Bupati Brebes lewat partai yang sama. Tapi saat itu rekomendasi tak jatuh ke tangannya. Dia memilih jalan ini karena prihatin terhadap nasib guru honorer di Indonesia. Dia bertekad ingin memperbaiki nasib orang-orang yang senasib dengannya agar lebih sejahtera.

Wakil Ketua PDIP Brebes Imam Santoso mengatakan saat ini ada dua calon bupati yang tersisa, yakni Idza Priyanti, Bupati Brebes saat ini, dan Narjo, wakilnya. Sedangkan untuk bakal calon wakil bupati hanya tersisa lima orang. "Ada dua yang tak lolos ke tahap selanjutnya, termasuk Hilda dan Mashadi," ucap Imam saat dimintai konfirmasi, Sabtu, 16 April 2016.

Imam membenarkan bahwa partainya meminta kepada setiap bakal calon membayar Rp 5 juta dan Rp 150 juta. Tapi, jika sang bakal calon tidak mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP, uang itu akan dikembalikan. "Iya, itu memang mekanisme internal partai," ujarnya.

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

10 Januari 2018

Sekertaris Jenderal PPP Arsul Sani usai menjadi pembicara dalam diskusi publik bertajuk
PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.


PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

10 Januari 2018

Ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama putrinya Puan Maharani dan ketua fraksi MPR Ahmad Basarah (kanan), saat myaksikan pameran dan dokumenter perjalanan mantan ketua MPR Taufik Kiemas, disela-sela acara Kongres IV PDI Perjuangan, di Inna Grand Bali Beach Sanur, Denpasar, 10 April 2015. TEMPO/Imam Sukamto
PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.


PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

10 Januari 2018

Saifullah Yusuf. Dok. TEMPPO//Fully Syafi
PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.


Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

10 Januari 2018

Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman saat temu jumpa dengan wartawan media nasional di gedung DPP PKS, Jakarta Selatan, 19 April 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis
Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.


PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

10 Januari 2018

Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri atau Puti Guntur Soekarno. Dok.TEMPO/M. Iqbal Ichsan
PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.


Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

10 Januari 2018

Presiden Joko Widodo di sela-sela kunjungannya melihat-lihat pakain di salah satu toko di Mall Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Juli 2017. Dalam kunjungannya, terlihat paspampres mengenakan batik. TEMPO/Iqbal Lubis
Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

Presiden Jokowi mengatakan bahwa kader PDIP dan pejabat pemerintah masih harus bekerja keras karena banyak tugas yang belum usai.


Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

10 Januari 2018

Ketua Umum Megawati Soekarnoputri memberi kata sambutan dalam peringatan HUT ke-45 PDIP yang digelar di Jakarta Convention Center, 10 Januari 2018. TEMPO/Dewi Nurita
Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

Megawati menyebut pihak-pihak yang menggunakan hoax untuk menjatuhkan lawan politik sebagai pengecut.


Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

10 Januari 2018

Presiden PKS Sohibul Iman (tengah) bergandeng tangan bersama para calon kepala daerah dari PKS seusai menyerahkan dokumen sebelum pembacaan ikrar pemenangan dan pakta integritas calon kepala daerah dari PKS di Jakarta, 4 Januari 2018. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

PKS akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan koalisi pendukung Saifullah Yusuf di Pilgub Jatim 2018.


HUT PDIP, Hasto Singgung Partainya Biasa Dicurangi di Pilkada

10 Januari 2018

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto usai mendatangi rumah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kawasan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, 8 Januari 2018. Tempo/Adam Prireza
HUT PDIP, Hasto Singgung Partainya Biasa Dicurangi di Pilkada

Hasto Kristiyanto juga menyebut PDIP dikucilkan dan hanya sekedar menjadi ornamen demokrasi selama 32 tahun Orde Baru.


PKB Merasa Ditinggal PDIP di Pilgub Jateng

9 Januari 2018

Ketua Badan Pemenangan Pemilu PKB Marwan Jafar saat mengumumkan dukungan terhadap calon gubernur Sudirman Said dan Ida Fauziah dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Tengah di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa 9 Januari 2018. Tempo/Arkhelaus W.
PKB Merasa Ditinggal PDIP di Pilgub Jateng

Wasekjen PKB Daniel Johan mengatakan partainya merasa ditinggal oleh PDIP dalam pilgub Jateng.