TEMPO.CO, Bangkalan - Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, menyatakan 45 siswa dipastikan tidak lulus ujian nasional tingkat sekolah menengah atas sederajat, yang digelar pada 4-7 April 2016.
Sekretaris Dinas Pendidikan Bangkalan Bambang Budi Mustika mengatakan mereka tidak lulus bukan karena nilai ujiannya tidak bagus. Namun karena sudah lama drop out dari sekolah masing-masing. "Meski DO, sudah kadung terdata sebagai peserta UN," katanya, Kamis, 14 April 2016.
Siswa yang DO di antaranya berasal dari madrasah aliyah sebanyak enam orang, SMA 19 orang, dan sekolah menengah kejuruan 20 orang. Menurut Bambang, ada dua hal yang menyebabkan para siswa tidak ikut ujian nasional. Pertama karena menikah dini, kedua karena ikut orang tuanya merantau ke luar daerah. "Kami sudah bujuk mereka agar ikut UN, tapi mereka menolak," ujarnya.
Sementara itu, untuk siswa yang tidak lulus UN karena nilainya buruk, Bambang mengaku belum memiliki data. Sebab, pengumuman kelulusan akan dilakukan serentak pada 7 Mei. "Nilai UN bagus, tapi di sekolah nakal, bisa tidak lulus," ucapnya.
Salah satu siswa yang memilih menikah adalah AM, siswa Madrasah Aliyah Negeri Bangkalan. Kepala MAN Bangkalan Fathorrahman mengatakan wali kelasnya sudah berulang kali memanggil AM dan orang tuanya, tapi tidak berhasil. "Mau bagaimana lagi," tuturnya.
MUSTHOFA BISRI