TEMPO.CO, Makassar - Syahrul Yasin Limpo merasa persiapannya maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar terganggu akibat pemunduran jadwal musyawarah nasional luar biasa (munaslub), dari semula 7 Mei menjadi 17 Mei 2016, di Nusa Dua, Bali.
Syahrul menilai, pengurus pusat tidak memiliki prosedur tetap yang jelas tentang jadwal munaslub. Ia mengaku telah mengetahui pemunduran jadwal tersebut.
"Rugi atau tidak, bukan itu persoalannya. Yang pasti, persiapan terganggu. Jangan sampai kita melangkah terlalu cepat atau malah sebaliknya," kata Syahrul seusai bertemu dengan bakal calon ketua umum lainnya, Ade Komaruddin, di rumah dinas Gubernur Sulawesi Selatan, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Rabu malam, 13 April 2016.
Ketua Golkar Sulawesi Selatan itu berharap, pengurus pusat partai mengeluarkan jadwal munaslub yang pasti agar hal ini tak terulang lagi.
Rapat panitia pelaksana Munaslub Partai Golkar memutuskan memundurkan jadwal dengan alasan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk kepengurusan Munas Bali, sebagai penyelenggara munaslub, belum keluar.
Menanggapi pemunduran jadwal itu, Ade Komaruddin tak mempersoalkannya. "Saya serahkan sepenuhnya ke pengurus pusat," kata Ketua DPR tersebut.
Adapun Ketua Tim Pemenangan Syahrul, Mohammad Roem, kesal dengan mundurnya jadwal munaslub. Meski, kata dia, pemunduran itu tidak berdampak pada penggalangan dukungan buat Syahrul. "Kita bosan kan menunggu," ujar Wakil Ketua Golkar Sulawesi Selatan ini.
Selain itu, ia mengatakan pemunduran jadwal munaslub akan menimbulkan persepsi yang tidak baik bagi penyelenggara.
Roem menambahkan, Syahrul batal menggelar deklarasi menjelang munaslub. Ia mengatakan tim pemenangan mengubah strategi dengan menggagas koalisi bersama tiga bakal calon lainnya, yaitu Mahyuddin, Airlangga Hartarto, dan Aziz Syamsuddin. Mereka akan membahas koalisi itu pada 15 April 2016 di rumah dinas Gubernur Syahrul.
"Polanya saja kami ubah. Karena, tanpa deklarasi, DPD Golkar se-Indonesia sudah tahu kalau Pak Syahrul ingin maju," ucap Roem.
Semula, deklarasi Syahrul direncanakan digelar di Solo, Jawa Tengah, 25 April 2016. Pada 8 April, Syahrul sudah menggalang dukungan ke Jawa Tengah. Saat ini, kata Roem, 154 DPD sudah menyatakan dukungannya secara resmi ke Syahrul. "Kami menunggu dukungan resmi dari Jateng," katanya.
Tim pemenangan meyakini peluang Syahrul untuk maju sangat besar. Sebab, seluruh calon sama-sama mengklaim mendapatkan dukungan 30 persen dari 34 ketua DPD tingkat provinsi dan 500 DPD tingkat kabupaten/kota, serta sayap Partai Golkar.
ARDIANSYAH RAZAK BAKRI