Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemkot Surakarta Kesulitan Bersihkan Sampah di Bengawan Solo

image-gnews
Sejumlah penumpang antre untuk menyeberangi Sungai Bengawan Solo dengan menggunakan perahu tambang di Desa Trucuk, Kec. Trucuk, Bojonegoro, Jatim, Rabu (25/4). ANTARA/Aguk Sudarmojo
Sejumlah penumpang antre untuk menyeberangi Sungai Bengawan Solo dengan menggunakan perahu tambang di Desa Trucuk, Kec. Trucuk, Bojonegoro, Jatim, Rabu (25/4). ANTARA/Aguk Sudarmojo
Iklan

TEMPO.CO, Surakarta - Pemerintah Kota Surakarta belum menemukan solusi untuk mengatasi sampah di Sungai Bengawan Solo. Padahal, persoalan sampah merugikan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat hingga ratusan juta rupiah.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta, Hasta Gunawan mengatakan bahwa persoalan sampah di sungai sangat kompleks. "Sebab besar kemungkinan sampah berasal dari kabupaten lain yang dilalui Bengawan Solo," katanya, Kamis, 14 April 2016.

Menurut Hasta, persoalan sampah harus diselesaikan lintas wilayah. "Idealnya harus melibatkan pemerintah provinsi," katanya. Dia yakin tiap daerah yang dilalui Bengawan Solo memberikan kontribusi bagi pencemaran di sungai terpanjang di Jawa itu.

Surakarta sebenarnya telah memiliki perangkat hukum yang melarang masyarakat membuang sampah di sungai. Larangan tersebut diatur dalam Peraturan Daerah nomor 3 tahun 2010 tentang Pengelolaan Sampah.

Dalam aturan tersebut, masyarakat yang membuang sampah di sungai bisa dikenai sanksi berupa kurungan tiga bulan atau denda Rp 50 juta. Hanya saja, aturan tersebut terkesan mandul. "Kami terus mendorong Satuan Polisi Pamong Praja untuk menegakkan perda tersebut," kata Hasta.

Hasta yakin sanksi yang diterapkan bisa memberikan efek jera. Apalagi, sebagian sampah yang ada di sungai diperkirakan berupa limbah sampah dari tempat usaha. "Seperti limbah bulu ayam dari tempat pemotongan hewan," katanya. Dia berharap tempat usaha itu mendapatkan hukuman akibat pelanggaran itu.

Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah Satuan Polisi Pamong Praja Surakarta, Arif Darmawan mengatakan bahwa mereka sudah melakukan penegakan terhadap aturan itu dalam sebulan terakhir. "Sudah ada sekitar 60 orang yang tertangkap tangan," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hanya saja, kata Arif, hingga saat ini pihaknya belum mengenakan sanksi pidana. "Masih sebatas sosialisasi dan pembinaan," katanya. Dia berjanji akan bertindak tegas sesuai aturan dalam perda beberapa bulan ke depan.

Sebelumnya, Kepala Bidang Produksi PDAM Surakarta Joel Hartono mengaku perusahaannya sangat dirugikan akibat banyaknya sampah di sungai. Pihaknya dirugikan hingga ratusan juta rupiah akibat kondisi itu.

Kerugian terjadi lantaran tumpukan sampah menyangkut di intake pengambilan air. "Membuat komponen pompa terbakar," katanya. Padahal biaya perbaikan pompa bisa mencapai Rp 50 juta.

Joel juga harus menempatkan petugas untuk membersihkan intake air tiap hari. Dalam sebulan, mereka mengumpulkan sampah tiga hingga sembilan kuintal setiap bulan.

AHMAD RAFIQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

14 hari lalu

Pekerja melakukan uji rasa saat pembuatan arak iwak arumery yang menjadi suvenir dalam side event atau acara sampingan G20 Bali di Denpasar, Bali, Jumat 9 September 2022 Minuman beralkohol tradisional khas Bali berbahan dasar buah lontar dan kelapa yang dicampur dengan rempah-rempah dan buah-buahan untuk memberikan citarasa tersebut sebagai suvenir bagi delegasi saat side event G20 di Bali pada bulan Agustus 2022. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

Pemilik pabrik ciu di Surakarta bahkan didapati sudah menjalani ibadah Haji.


Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Warga mengambil air tercemar limbah industri untuk menyiram kebun sayuran di pinggir Sungai Cimande, Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 11 Oktober 2023. Tak hanya sumur yang kering, beberapa sumber air bahkan tercemar rembesan limbah industri dari Sungai Cimande selama kemarau panjang. TEMPO/Prima mulia
Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.


Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

21 Oktober 2023

Para anggota HDCI Kota Surakarta touring ke Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, baru-baru ini. FOTO: Istimewa
Gelar Muscab 2023, HDCI Surakarta Komitmen Ikut Promosikan Pariwisata Daerah

Promosi pariwisata daerah disebut menjadi bagian tak terpisahkan dari program touring HDCI Kota Surakarta.


Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Anak-anak bermain di kali Bekasi yang kondisinya air hitam pekat dan berbau akibat tercemar limbah di kawasan curug Parigi, kota Bekasi, Jawa Barat, Ahad, 17 September 2023. Kondisi air yang tercemar limbah industri ini mengakibatkan produksi Air Minum Tirta Patriot terganggu sejak 14 September. ANTARA/Paramayuda
Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.


Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Cileungsi, hulu Kali Bekasi, menghitam akibat tercemar seperti terlihat pada Rabu, 13 September 2023. Dok. KP2C
Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.


Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Foto udara Kali Bekasi yang berubah warna menjadi hitam pekat, di Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 2 Agustus 2019. Pencemaran berat ini menyebabkan produksi air di PDAM Tirta Patriot menyusut, dari semula 490 liter perdetik menjadi 420 liter perdetik. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.


Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Petugas memindahkan kantong yang berisi limbah medis yang berbahan berbahaya dan beracun (B3) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa, 17 Agustus 2021. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan perlunya tindakan yang cepat dan tepat terkait pengelolaan limbah medis Covid-19 yang mencakup Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang pada Juli 2021 terdapat peningkatan mencapai 18 juta ton. ANTARA/M Risyal Hidayat
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.


Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan ribu ikan bandeng milik nelayan Kota Semarang mendadak mati. Warga menduga kematian ikan di keramba tersebut akibat aliran air limbah dari Kawasan Industri Lamicitra. (Tangkapan layar video nelayan)
Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.


Yayasan Internet Indonesia Beri Pendidikan Digital untuk Pelajar di Surakarta

31 Mei 2022

Yayasan Internet Indonesia didukung Pemerintah Kota Surakarta menggelar kegiatan Rumah Teknologi Indonesia (RTI). (Yayasan Internet Indonesia)
Yayasan Internet Indonesia Beri Pendidikan Digital untuk Pelajar di Surakarta

Para pelajar yang terpilih akan diberikan materi-materi seputar IT.


Rekomendasi Produk Ekraf Khas Solo yang Cocok Dijadikan Oleh-Oleh

18 Mei 2022

Produk Ekraf Rotan (Sumber: Indonesia.travel)
Rekomendasi Produk Ekraf Khas Solo yang Cocok Dijadikan Oleh-Oleh

Ayo simak dahulu rekomendasi produk ekraf khas Solo yang cocok dijadikan oleh-oleh berikut ini!