TEMPO.CO, Kupang - Penyelundupan emas seberat 2 ton lebih asal Romang, Maluku Barat Daya, terdeteksi hendak dikirim ke Jakarta. Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur menggagalkannya saat kapal yang mengangkut emas itu bersandar di Pelabuhan Hansisi, Pulau Semau, Kabupaten Kupang.
"Penangkapan itu dilakukan atas laporan masyarakat yang mencurigai penyelundupan emas itu," kata Kepala Bidang Humas Polda NTT Jules Abraham Abast kepada Tempo, Rabu, 13 April 2016.
Dua ton emas itu diangkut menggunakan kapal motor Sabuk Nusantara 49 dari Maluku Utara menuju Kupang, yang selanjutnya akan dikirim ke Jakarta. Selain menyita emas, polisi memeriksa dua orang yang diduga sebagai penanggung jawab.
Emas disimpan dalam 83 koli atau kotak, masing-masing koli terdapat tiga bongkahan emas kemasan pipa paralon sepanjang 1 meter. Diketahui emas warna putih ini milik PT Gemala Borneo yang beroperasi di Maluku Barat Daya.
Menurut Jules, dari hasil pemeriksaan sementara, bongkahan yang disita belum berupa emas murni tapi masih berupa bahan mentah yang akan diolah menjadi emas. "Kami perlu lakukan uji laboratorium untuk mengetahui kadarnya," ujar Jules.
Mika, penanggung jawab PT Gemala Borneo, membantah 2 ton barang yang dibawanya adalah emas. Menurut dia, bongkahan itu masih berupa bahan mentah yang akan diolah menjadi emas. "Itu bukan emas batangan murni, tapi masih dalam bentuk bahan mentah yang harus diuji lagi," tuturnya.
Mika menjelaskan, barang itu akan dibawa ke Jakarta menggunakan kapal KM Sabuk Nusantara 49. Sebelum dibawa ke Jakarta, kata Mika, akan diuji di salah satu laboratorium di Kupang. Baca: Polisi Sita 2 Ton Emas di Kupang.
Mika mengaku sudah lima kali mengirim barang yang sama dan pernah diamankan Polda NTT serta TNI Angkatan Laut. "Kami pernah ditahan TNI Angkatan Laut dan Polda NTT, tapi dilepas karena punya izin. Kali ini saya tidak mengerti kenapa ditahan, padahal ada surat-suratnya," ucap Mika.
Jules membantah Polda NTT pernah menangkap dan melepas penyelundupan emas. "Mereka (awak kapal) mengaku pernah ditangkap, tapi mana buktinya?" kata Jules. Saat ini, bongkahan emas itu masih diamankan di Markas Polda NTT.
YOHANES SEO