TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan hasil Muktamar Jakarta Djan Faridz mengatakan akan memberikan jabatan yang ditawarkan Ketua Umum PPP hasil Musyawarah Kerja Nasional Islah Romahurmuziy ke sopir pribadinya.
"Kalau betul memang beliau ikhlas menawarkan jabatan untuk saya, ya saya terima, lalu saya kuasakan ke sopir saya untuk menduduki jabatan tersebut," ujar Djan Faridz saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu, 13 April 2016.
Menurut Djan, Romi, sapaan Romahurmuziy, harus ikhlas jika jabatan yang dia tawarkan diberikan sopir. "Kan dia (Romi) ikhlas memberikan jabatan yang nyaman, ikhlas dong saya berikan ke sopir saya untuk menduduki jabatan tersebut," ujar Djan sambil tertawa.
Ahad lalu, Romi mengatakan akan mengundang Djan Faridz dalam kepengurusan Dewan Pengurus Pusat PPP. "Secepatnya hari ini," katanya setelah menutup Muktamar VIII di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Ahad, 10 April 2016.
Pembukaan muktamar tersebut juga dihadiri Presiden Joko Widodo dan ditutup Wakil Presiden Jusuf Kalla. Berdasarkan pembahasan dengan Kalla, Romi meminta Djan Faridz membuka lembaran baru partai. Kalla, kata dia, juga telah menghubungi Djan untuk islah. "Beliau (Jusuf Kalla) juga berinisiatif menghubungi Pak Djan Faridz agar sudahlah yang sudah berlalu," ujarnya.
Romi menyatakan siap memberikan posisi terhormat untuk Djan dalam kepengurusan. Kata dia, pada prinsipnya partai akan selalu terbuka agar tidak menghabiskan energi bermuktamar. "Saya selalu katakan apa pun tempat terhormat yang kami sediakan kepada beliau pada prinsipnya terbuka," tuturnya.
Romi mengatakan telah menghubungi Djan Faridz untuk masuk sebagai formatur pembentuk kepengurusan. Namun, kata dia, Djan menyatakan masih mempertimbangkan tawaran tersebut.
"Beliau (Djan) masih pikir-pikir. Apa pun prinsipnya, formatur bisa mengatur itu. Wakil ketua umum atau sekretaris jenderal atau apa pun asal prinsipnya kembali ke PPP," ujarnya.
Romi terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum PPP dalam Muktamar VIII. Setelah terpilih, Romi menegaskan bahwa bagian kepengurusan disediakan bagi Djan Faridz agar tidak ada lagi perpecahan. "Di mana pun posisi yang membuat dia nyaman," tuturnya. Selain Djan, Romi mengajak Wardatul Asriah, istri Suryadharma Ali, untuk mendampinginya di kepengurusan. Wardah pun menyetujuinya.
ARIEF HIDAYAT | ARKHELAUS W.