TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Amanat Nasional, Didik Junaidi Rachbini, disebut-sebut bakal masuk kabinet dalam reshuffle jilid II. Saat ditanya wartawan setelah bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden di Jakarta, Selasa, 12 April 2016, Didik hanya mengatakan, "Soal reshuffle enggak ada komen. Boleh dong."
Didik mengatakan pertemuan dengan Kalla itu untuk mengundang Wakil Presiden menjadi pembicara utama dalam seminar yang diadakan Universitas Mercu Buana. Acara akan digelar 23-25 April di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan. Didik tercatat sebagai pengajar sekaligus guru besar di universitas tersebut.
Pertemuan dengan Kalla berlangsung 15-20 menit. Didik mengaku tidak ada pembicaraan soal reshuffle dalam pertemuan itu. "Saya enggak bicara itu dengan Pak Jusuf Kalla," kata Didik. Kabar yang beredar, ia disebut-sebut bakal mengisi posisi Menteri Perhubungan.
Namun Didik terlihat antusias saat menjelaskan sikap PAN yang akan masuk dalam koalisi pemerintah Presiden Jokowi. Sebelumnya, PAN bergabung dalam Koalisi Merah Putih yang mengambil posisi berada di luar pemerintah.
Menurut Didik, PAN masuk koalisi pemerintah agar punya kontribusi kuat terhadap kebijakan dan kinerja pemerintah. "Dengan bergabung, maka posisi politik kuat, sehingga posisi pengambilan keputusan juga kuat," ujar Didik. Dengan lebih kuat, maka kebijakan ekonomi bisa lebih dipercaya, terutama oleh investor. "Itu yang dibutuhkan sekarang."
Didik mengatakan politik dan bisnis sangat terkait dengan kesan (image). Kalau image dan kenyataan kuat, kebijakan yang diambil pemerintah akan lebih kuat dan dipercaya. "Sehingga krisis masalah-masalah ekonomi dapat lebih mudah diselesaikan," tuturnya.
Presiden Jokowi berencana melakukan reshuffle jilid II. Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelumnya mengatakan bahwa pengumuman reshuffle tinggal menunggu waktu. "Tunggu hari baik," ucap Kalla, Selasa, 12 April 2016.
AMIRULLAH