TEMPO.CO, Jakarta - Imigrasi menyebutkan La Nyalla Mattalitti, Ketua Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur, masih di Singapura. Juru bicara Direktorat Jenderal Imigrasi, Heru Santoso, mengatakan posisi La Nyalla belum berubah pascaputusan praperadilan yang dia menangkan.
"Masih sama dengan info yang diberikan Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia beberapa waktu lalu, sudah meninggalkan Malaysia (ke Singapura)," ujar Heru ketika dihubungi Tempo, Selasa, 12 April 2016.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, La Nyalla Mattalitti, yang juga Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, memenangkan gugatan praperadilan yang diajukannya. Gugatan itu terkait dengan penetapannya sebagai tersangka kasus Korupsi Dana Hibah Kadin tahun 2011-2014.
La Nyalla disebut menyalahgunakan dana hibah Rp 48 miliar itu untuk membeli saham perdana Rp 5,3 miliar di Bank Jatim. Setelah ditetapkan tersangka, La Nyalla tiga kali mangkir dan kemudian kabur ke luar negeri saat dipanggil kejaksaan untuk diperiksa. Hal itu karena La Nyalla sudah mengajukan praperadilan atas penetapannya sebagai tersangka.
Adapun dalam putusan praperadilan tadi, hakim Ferdinandus menganggap bukti yang dipakai kejaksaan tidak sah. Alasannya, sudah dipakai untuk penuntutan dua pejabat Kadin Jawa Timur, Diar Kusuma Putra dan Nelson Sembiring. Hakim pun menyebut kerugian negara sudah dikembalikan sebelum putusan itu dibacakan.
Heru melanjutkan, meskipun La Nyalla masih berada di Singapura, ruang geraknya mulai terbatas. Selain karena masa menetapnya mulai habis, juga karena sudah permohonan dari Jaksa Agung untuk mencabut paspornya.
"Dan permohonan itu sudah disampaikan ke Kedutaan Besar Indonesia. Kami belum update perkembangannya sekarang seperti apa," ujar Heru.
Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan hal senada, bahwa posisi La Nyalla masih di Singapura. Namun, dia sudah mengajukan permohonan red notice kepada Mabes Polri agar La Nyalla tak bisa lagi menghindar.
"Sudah saya sampaikan lagi kok ke Kapolri (Jenderal Badrodin Haiti) soal red notice," ujar Prasetyo, yang pada pekan lalu ditanyai Badrodin soal kelanjutannya meminta red notice La Nyalla.
ISTMAN M.P.