TEMPO.CO, Madiun - Sekolah-sekolah yang menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Kabupaten Madiun, Jawa Timur diminta segera menyiapkan fasilitas pendukungnya. "Internet, listrik agar dipastikan aman, dan jangan sampai saat ujian berlangsung listrik padam," kata Bupati Madiun Muhtarom seusai melantik pengawas UN di aula Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu, 30 Maret 2016.
Untuk mengantisipasi gangguan teknis karena pemadaman listrik oleh PLN, ia mendesak setiap sekolah penyelenggara UNBK menyiapkan genset. Apabila PT PLN (Persero) memutus aliran listrik karena terjadi sesuatu hal yang mendesak, para siswa tetap bisa menggarap ujian sesuai dengan jadwal.
"Kalau (kerusakannya) darurat, tentu PLN akan memadamkan listrik. Genset harus disediakan meskipun koordinasi sudah dijalankan," ucap Muhtarom.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun Suhardi menyatakan persiapan UNBK mulai dilakukan sejak enam bulan lalu. Sebanyak 51 sekolah penyelenggara ujian berbasis teknologi ini telah merangkai jaringan Internet ke komputer atau laptop yang bakal digunakan.
"Sudah ada try out juga, dan ini satu di antara persiapannya," ujarnya.
Try out UNBK itu dilangsungkan 51 lembaga dengan perincian 27 Sekolah Menengah Pertama, 10 Sekolah Menengah Atas, dan 14 Sekolah Menengah Kejuruan. Adapun jumlah peserta UNBK sebanyak 10.678 siswa dari jenjang SMP hingga SMA sederajat.
Suhardi menambahkan, jumlah sekolah penyelenggara UNBK tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Pada 2014 hanya ada 13 lembaga yang melangsungkan ujian dengan memanfaatkan teknologi informasi tersebut. Hal ini, menurut dia, menunjukkan semangat dunia pendidikan memanfaatkan teknologi kian meningkat.
NOFIKA DIAN NUGROHO