TEMPO.CO, Jambi - Sedikitnya 700 hektare sawah siap panen milik warga Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun, Jambi, luluh-lantak akibat tersapu banjir bandang pada Senin, 28 Maret 2016. "Sudah dapat dipastikan seluas 700 hektare sawah yang ditanami padi sudah siap panen mengalami kerusakan dan gagal panen akibat tersapu banjir bandang dua hari lalu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jambi Arif Munandar kepada Tempo, Rabu, 30 Maret 2016.
Menurut Arif, warga korban banjir sudah pulang ke rumah dari lokasi pengungsian. Tapi mereka sangat membutuhkan bantuan berupa makanan dan air bersih. "Para korban banjir lagi sibuk membersihkan rumah dari lumpur dan material kayu bekas bawaan banjir saat itu," ujarnya.
Banjir tersebut mengakibatkan dua rumah milik warga Dusun Mudo, Desa Panca Karya, Kecamatan Limun, hanyut tersapu banjir. Untuk membantu membangun kembali rumah yang hanyut itu, Gubernur Jambi Zumi Zola sewaktu mengunjungi lokasi bencana meminta Pemerintah Kabupaten Sarolangun mengajukan dana ke Pemerintah Provinsi Jambi untuk pembangunan rumah warga.
Pemerintah Kabupaten Sarolangun dan Kepolisian Daerah Jambi pada Selasa kemarin sudah menyalurkan bantuan berupa beras dan lauk-pauk. Warga juga sudah dijanjikan akan diberi bantuan berupa bibit padi untuk menggantikan sawah warga yang gagal panen.
Daerah lain yang juga digenangi banjir adalah kawasan Desa Lidung dan Kompi Senapan A, Kecamatan Sarolangun; Kecamatan Pauh; dan Kecamatan Air Hitam.
Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Jambi, di Provinsi Jambi akan terjadi hujan dengan intensitas ringan-lebat dalam beberapa hari ke depan, terutama di Kabupaten Sarolangun, Merangin, Tanjungjabung Barat, Tanjungjabung Timur, Muarojambi dan Kota Jambi.
SYAIPUL BAKHORI