TEMPO.CO, Peleihari - Sejumlah institusi pemerintahan di Kalimantan Selatan berkolaborasi menggelar simulasi pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan. Ribuan orang dari unsur Kepolisian, TNI, BPBD, Tagana, pegawai negeri sipil di pemerintahan, perusahaan perkebunan, dan tokoh masyarakat, terlibat dalam simulasi yang digelar di Gunung Kahyangan, Kabupaten Tanah Laut, itu.
Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor menuturkan simulasi ini bertujuan mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan yang saban tahun berulang di Kalsel. Lewat simulasi, ia berharap aparat pemerintahan dan masyarakat semakin paham bahaya dan larangan membakar lahan.
“Saya minta tidak ada lagi kebakaran hutan dan lahan di Kalsel. Kalau melihat titik api, perusahaan, masyarakat, dan aparatur pemerintahan harus segera tanggap memadamkan,” tutur Sahbirin di sela simulasi kebakaran hutan dan lahan, Selasa, 29 Maret 2016.
Baca juga: Ingin Bertemu Orangutan, Leonardo DiCaprio Diam-diam ke Aceh
Aneka simulasi dihadirkan, mulai sosialisasi di kantor desa, sosialisasi langsung ke petani, dan pemadaman area lahan yang terbakar. Sahbirin ikut memeragakan memadamkan kobaran api yang berkobar di semak-semak bukit Gunung Kahyangan.
Selain Sahbirin, Panglima Kodam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono; dan Kepala Polda Kalsel, Brigadir Jenderal Agung Budi Maryoto, ikut turun memadamkan titik api.
Faktor pemicu kebakaran turut dipertontonkan, seperti membuang puntung rokok sembarangan dan pembakaran yang disengaja oleh korporasi sawit. PT Perkebunan Nusantara XIII berperan sebagai 'tersangka' dalam simulasi kebakaran lahan sawit di area konsesinya. Polisi kemudian memeragakan menangkap penanggung jawab lapangan PTPN XIII untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.
Baca juga: Kebakaran Hutan, Riau Minta 2 Helikopter untuk Water Bombing
Seorang anggota Tagana, Mahyudin, mengatakan simulasi bertujuan mengetahui dan meningkatkan pola koordinasi antar lintas institusi. “Kami siap mencegah kebakaran, yang penting koordinasi ditingkatkan untuk kewaspadaan dini,” ujar Mahyudin.
Panglima Kodam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Benny Indra, mengapresiasi latihan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang digagas oleh Polda Kalsel. Pihaknya mengimbau TNI, kepolisian, aparatur pemerintahan, korporasi swasta, dan masyarakat, berkolaborasi mencegah kebakaran hutan pada 2016. Benny berharap tidak ada lagi insiden kabut asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan.
DIANANTA P. SUMEDI