Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banjir 5 Meter Rendam Tiga Kecamatan di Kutai Barat

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Tukang perahu membawa penumpang di
Tukang perahu membawa penumpang di "dermaga" Jalan Raya Banjaran, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, saat banjir sungai Citarum merendam ruas jalan provinsi tersebut, 16 Maret 2016. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Samarinda - Banjir besar merendam tiga kecamatan di Kabupaten Kutai Barat, yakni di Kecamatan Nyuatan, Damai, dan Muara Lawa sejak sepekan terakhir. Kedalaman air mencapai 5 meter merendam rumah warga. Banjir juga memutuskan jalan poros Samarinda-Kutai Barat karena terendam banjir hingga kedalaman dua meter.

Hasriyansyah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kutai Barat, mengatakan banjir yang merendam pemukiman warga terjadi akibat meluapnya Sungai Mahakam diikuti meluapnya Sungai Kedang Pahu, anak Sungai Mahakam. Tingginya curah hujan memicu bertambahnya debit air yang tak bisa tertampung dua sungai besar ini.

"Kalau di bantaran Sungai Mahakam ada lima kecamatan yang terendam banjir, Kecamatan Long Iram, Tering, Melak, Muara Pahu, dan Kecamatan Penyinggah. Tapi banjir terparah terjadi di Sungai Kedang Pahu yang merendam tiga kecamatan," kata Asriyansyah saat dihubungi dari Samarinda, Selasa, 29 Maret 2016.

Sejauh ini, menurut Asriyansyah, BPBD Kutai Barat masih terus menghimpun data korban banjir. Pasukan reaksi cepat BPBD terus menyisir ke kamp darurat yang ada di kampung-kampung. Saat ini BPBD fokus untuk penyaluran logistik karena warga sangat memerlukannya.

"Data sementara di Kecamatan Muara Lawa saja mencapai 1.512 KK yang mengungsi. Kalau di dua kecamatan lain masih dalam proses data," kata Asriyansyah.

Menuju Kutai Barat, saat ini kondisinya sangat sulit ditempuh jalaur darat. Jalan poros yang menjadi jalur utama warga terputus akibat terendam banjir. Menurut Asriyansyah, yang paling memungkinkan menuju Kutai Barat dilalui jalur sungai. Dengan kedanaraan darat jarak tempuh terjauh hanya sampai di Muara Lawa, masih ada puluhan kilometer menuju Barong Tongkok, ibu kota Kabupaten Kutai Barat.

Syarkawi, warga Muara Niliq Kecamatan Damai, mengabarkan banjir saat ini masih bertahan dan merendam rumah warga. Banjir terparah merendam pemukiman yang ada di sepanjang bantaran Sungai Kedang Pahu. Ketinggian air mencapai lima meter. Rumah warga nyaris seluruhnya terendam, hanya menyisakan atap.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Konstruksi rumah warga di daerah ini umumnya rumah panggung dengan ketinggian enam meter dari permukaan tanah. "Saya ngungsi ke Samarinda ke tempat keluarga. Kalau tetangga saya ngungsi ke tempat yang tinggi, ada yang di masjid, juga di gereja," kata Syarkawi.

Tokoh masyarakat Kutai Barat, Rina Laden Mering, merespon banjir di daerahnya dengan membangun Posko di Samarinda. Dia menghimpun bantuan warga Samarinda dan sekitarnya untuk disalurkan kepada warga korban banjir di Kutai Barat.

Menurut dia, bantuan yang kini diperlukan warga berupa pakaian dan makanan. Sepekan berada di pengungsian menurut dia, warga memerlukan perlengkapan untuk menghabiskan waktu di pemukiman.

"Posko sudah aktif terhitung, Selasa hari ini," kata Rina.

FIRMAN HIDAYAT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Atta Halilintar dan Keluarga Terjebak Banjir di Dubai, Ungkap akan Segera Pulang

1 jam lalu

Atta Halilintar terjebang banjir di Dubai. Foto: Instagram/@attahalilintar
Atta Halilintar dan Keluarga Terjebak Banjir di Dubai, Ungkap akan Segera Pulang

Atta Halilintar dan keluarganya ikut merasakan banjir di Dubai. Salah satu mal yang mereka datangi juga sampai tergenang air.


Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

8 jam lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Dubai terdampak badai yang langka terjadi di wilayahnya pada Selasa lalu, 16 April 2024.


Dubai Mall Kebanjiran, Toko Barang Mewah Kemasukan Air

16 jam lalu

Sejumlah pengunjung berjalan-jalan di Mall of the Emirates yang baru dibuka kembali setelah ditutup karena pandemi virus corona di Dubai, Uni Emirates Arab, 28 Mei 2020. Warga Dubai dapat berpergian dari jam 6 pagi hingga 11 malam dengan penerapan berbagai kebijakan baru. REUTERS/Ahmed Jadallah
Dubai Mall Kebanjiran, Toko Barang Mewah Kemasukan Air

Pusat perbelanjaan populer Dubai Mall dan Mall of the Emirates sama-sama mengalami banjir, air masuk setinggi mata kaki.


Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

17 jam lalu

Gambaran umum banjir akibat hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Amr Alfiky
Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI di Dubai untuk waspada selama cuaca ekstrem dan banjir di beberapa titik kota tersebut.


Banjir Dubai, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI dalam Keadaan Aman

17 jam lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
Banjir Dubai, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI dalam Keadaan Aman

Tidak ada WNI yang menjadi korban atau membutuhkan bantuan ketika Dubai dilanda banjir akibat curah hujan deras.


Banjir di Dubai, Dipicu Curah Hujan Terderas di UEA dalam 75 Tahun Terakhir

19 jam lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
Banjir di Dubai, Dipicu Curah Hujan Terderas di UEA dalam 75 Tahun Terakhir

Banjir besar di Dubai dipicu hujan terderas dalam 75 tahun terakhir di Uni Emirat Arab.


Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, Listrik Padam dan Enam Jembatan Rusak Berat

22 jam lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, Listrik Padam dan Enam Jembatan Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan merusak fasilitas publik. Listrik padam saat air meninggi.


Musi Rawas Utara Dikepung Banjir, 2.839 Rumah di Empat Kecamatan Terendam

1 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Musi Rawas Utara Dikepung Banjir, 2.839 Rumah di Empat Kecamatan Terendam

Sampai saat ini Tim SAR gabungan masih terus melakukan upaya evakuasi terhadap warga yang terdampak banjir


Banjir dan Cuaca Buruk, Aktivitas di Bandara Dubai Terganggu

1 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
Banjir dan Cuaca Buruk, Aktivitas di Bandara Dubai Terganggu

Banjir juga melanda negara tetangga Uni Emirat Arab, Oman, yang menewaskan 18 orang.


Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Apa Saja Penyebabnya?

1 hari lalu

Tangkapan layar peta Siklon Tropis Freddy pada Selasa, 7 Februari 2023. Siklon tropis ini berada di Samudera Hindia selatan Bali. (ANTARA/HO-BMKG)
Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan, Apa Saja Penyebabnya?

Sejumlah fenomena atmosfer dikhawatirkan memicu cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.