TEMPO.CO, Jakarta - Jenazah Elisabeth Sami, warga Indonesia yang menjadi korban gempa di Tainan, Taiwan, pada 6 Pebruari 2016, tiba Jakarta, Minggu, 27 Maret 2016. Jenazah dipulangkan dengan menggunakan penerbangan China Airlines CI 0761 yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 13.10.
Jenazah kemudian diterbangkan ke Semarang dan selanjutnya oleh Pemda Jawa Tengah dibawa menggunakan ambulan menuju daerah asal di Temanggung. Siswadi, Wakil Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei ikut mengantar jenazah, sekaligus menyerahterimakan barang-barang pribadi milik almarhumah, demikian siaran pers dari Kementerian Luar Negeri, Minggu 27 Maret 2016.
Meninggalnya Elisabeth baru diketahui oleh Tim SAR Taiwan pada 8 Pebruari 2016, 2 hari setelah gempa. Elisabeth terdaftar bekerja di Taipei, namun sejak 2 hari sebelum kejadian mulai bekerja di Tainan. Karena itu, nama Elisabeth belum tercantum di daftar penghuni apartemen. Untuk memastikan bahwa jenazah yang ditemukan adalah jenazah Elisabeth, Kemlu bersama Polri telah mengambil sampel DNA dari orang tuanya di Temanggung. Berdasarkan data tersebut, otoritas Taiwan melakukan proses identifikasi dan menetapkan bahwa jenazah tersebut adalah jenazah Elisabeth Sami.
“Karena status bekerjanya tidak resmi di Tainan, pada awalnya terdapat kesulitan untuk mengupayakan pemberian santunan dari Pemerintah Daerah Tainan bagi keluarga Almarhumah. Namun dengan bantuan Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia (TETO) dan KDEI Taipei, kita berhasil mengupayakan santunan bagi keluarga almarhumah dari otoritas di Taiwan sebesar santunan di yang diberikan kepada korban berkewarganegaraan Taiwan. Otoritas Taiwan sangat kooperatif dalam memberikan bantuan bagi sejak jenazah ditemukan”, ujar Iqbal, Dir. Pelrindungan WNI Kemlu.
Dalam gempa bumi berskala 6,4 Richter yang melanda bagian selatan Taiwan tersebut sejumlah gedung apartemen runtuh. Sejumlah WNI di Tainan mengalami luka ringan dan 1 orang meninggal dunia. Diperkirakan saat ini terdapat sekitar 230 ribu WNI di Taiwan. Sekitar 180 ribu di antaranya berstatus TKI.
"Kami sdh memberitahukan keluarga dan kami akan fasilitasi jenazah hingga ke rumah duka", ungkap Wika Bintang, Kadisnaker Jawa Tengah, saat menerima jenazah di Bandara Ahmad Yani Semarang.
Yudono