TEMPO.CO, Jakarta - Menanggapi peristiwa pemboman di Brussels, Belgia, Kementerian Luar Negeri Indonesia mengeluarkan imbauan perjalanan bagi warga negara Indonesia yang berada di Eropa. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan terus berkoordinasi dengan otoritas pemerintah Belgia untuk mengetahui situasi keamanan di sana.
Retno menuturkan duta besar Indonesia di Brussels juga sudah bertemu dengan warga Indonesia dan menawarkan bantuan. "Sejak awal kami berkoordinasi. Kami datangi rumah sakit untuk mencari adakah korban (WNI)," ucapnya di Kemenlu, Jakarta, Kamis, 24 Maret 2016. Sejauh ini baru dua dari tiga korban WNI yang sudah dikenali. Ketiganya adalah ibu dan dua anaknya, yaitu Meilissa Aster Ilona (ibu), Lucie Vansilliette, dan Philippe Vansilliette.
Ihwal imbauan perjalanan, Kemenlu meminta kepada WNI di Belgia, khususnya Brussels, untuk meningkatkan kewaspadaan. Pemerintah juga mengimbau agar menghindari tempat-tempat yang dapat menjadi target aksi teror. Sedangkan bagi WNI yang ingin ke Brussels agar mempertimbangkan urgensi kepergian.
Berita Terbaru: Ledakan di Bandara Brussel
Kondisi keamanan di Brussels pun masih berstatus siaga empat (level tertinggi). Bandara Internasional Zaventem hingga 25 Maret 2016 masih ditutup. Sedangkan perjalanan jalur kereta bawah tanah masih dikurangi.
Lebih lanjut, informasi mengenai korban masih bersifat sementara. Kemenlu, lanjut Retno, akan terus memperbarui perkembangan informasi. "Informasi korban tidak bisa detail sampai ada verifikasi jelas. Jadi ini bukan informasi terakhir," katanya.
Selasa kemarin, Brussels diguncang bom beruntun di bandara dan kereta bawah tanah. Sedikitnya 31 orang tewas dan 260 lainnya terluka dalam serangan teroris tersebut. Otoritas keamanan Belgia masih memburu otak serangan.
ADITYA BUDIMAN