TEMPO.CO, Bandung - Pelarangan teater monolog tentang Tan Malaka di Bandung, 23 Maret 2016, oleh kelompok ormas Islam membuat Joind Bayuwinanda kecewa dan terguncang. Aktor pemeran Tan Malaka berusia 47 tahun itu pun mengaku takut oleh ancaman ditembak.
"Kalau misalnya ada kata makar dari mulut pemain itu, akan langsung didor di tempat penonton. Itu saya dengar," kata Djoin kepada Tempo, Rabu malam, 23 Maret 2016.
Djoin mendengar ancaman itu dari obrolan anggota ormas dengan rekannya yang ke luar ruangan diskusi.
Rabu siang, saat persiapan pementasan monolog Tan Malaka di Auditorium pusat kebudayaan Prancis, IFI, Bandung, sekelompok anggota ormas Islam datang. Mereka lalu berdiskusi dengan IFI sebagai penyelenggara acara dan kelompok Mainteater yang menggarap monolog, lalu melarang rencana pementasan.
"Ini indikasi penyebaran. Ada teater itu kan hidupkan paham komunis," kata Ketua Bidang Hisbah Front Pembela Islam DPD Jawa Barat Muhammad Dedi Subu kepada Tempo di lokasi. Jika tetap dipentaskan, ia dan teman-temannya akan membubarkan pergelaran tersebut.
Djoin, yang mengikuti diskusi itu dari luar ruangan, sangat terganggu karena ancaman itu. "Syok, saya dengar mau didor. Saya sangat terancam dengan situasi ini," katanya.
ANWAR SISWADI