TEMPO.CO, Bandung - Rapat bersama antara Wakil Gubernur Jawa Barat, Walikota Bandung Ridwan Kamil, serta Bupati Bandung Dadang Naser menyepakati untuk membagi tugas penyelesaian masalah sampah yang menyumbat aliran Sungai Citarum. “Ini menyangkut rencana aksi multi pihak mengimplementasikan pekerjaan,” kata Deddy Mizwar, selepas rapat itu, Rabu, 23 Maret 2016.
Rapat yang berakhir selepas Maghrib di Gedung Sate Bandung itu menyepakati dalam jangka pendek akan berkerja sama mengajak sejumlah satuan TNI untuk mengakut sampah di Sungai Cikapundung. Salah satu sumbatan sampah itu terjadi di Sungai Cikapundung di pipa kabel di bawah Jembatan Cijagra, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.
Deddy mengatakan, petugas dan peralatan milik pemerintah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, TNI, hingga Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum akan dikerahkan untuk mengangkut sampah yang menyumbat aliran Sungai Citarum dalam beberapa hari ini. “Sampah itu harus keluar agar tidak masuk ke Sungai Citarum,” kata dia.
Walikota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, ada sejumlah titik di Sungai Cikapundung yang bakal jadi sasaran pembersihan selain lokasi Jembatan Cijagra, Kabupaten Bandung. “Kita cari solusi jangka pendek, jadi besok tim Kodim Bandung, plus Zipur, peralatan dari Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung, PD Kerbersihan, dibantu BBWS, kita serbu teritorial saja di beberapa titik,” kata dia selepas rapat itu, Rabu, 23 Maret 2016.
Ridwan mengatakan, pembersihan sampah sungai itu akan dikerjakan sejak pagi di sejumlah ruas. Lokasi pertama yang akan dibersihkan adalah ujung Sungai Citepus, yang ditemukan mirip seperti yang terjadi di Sungai Cikapundung di Jembatan Cijagra.
Ridwan mengatakan, pertemuan itu juga menyepakati agar Kota Bandung dan Kabupaten Bandung saling membantu menyelesaikan masalah sampah yang mengotori aliran sungai. “Tidak hanya Cijagra, ada ujung Citepus dan titik lain di daerah banjir, termasuk area pengungsi. Kita mulai pagi, kemungkinan dari ujung Citepus yang oleh tim tentara dilihat (tumpukan sampahnya) panjang sekali,” kata dia.
Bupati Bandung Dadang Naser mengamini rencana itu. Rencana membersihkan sampah di aliran sungai itu tadinya sudah disepakati dikerjakan bersama dengan Kota Bandung. “Kebetulan ada undangan rapat ini, jadi sekalian saja bersama provinsi,” kata dia di sela rapat itu, Rabu, 23 Maret 2016.
Dalam rapat itu Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLHD) Jawa Barat Anang Sudarna memaparkan penelusurannya masalah sampah yang menyumbat aliran Sungai Cikapundung di Jembataan Cijagra. “Sejak enam minggu lalu, puncaknya ada surat pengaduan beberapa desa di Bojongsoang Kabupaten Bandung ke Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung. Susasanaya agak tegang karena cenderung saling menyalahkan,” kata dia di rapat itu.
Anang menunjukkan sejumlah foto sumber sampah yang mengotori Sungai Cikapundung. Salah satunya misalnya tumpukan sampah di pinggir sungai di Jembatan Cikapundung Lama, Pasar Kordon Kota Bandung. Gundukan sampah yang menggunung itu baru diangkut truk sampah tiap tiga hari sekali. Pengakuan warga di sana, jika pengangkutan telat maka sampah itu kadang dilempar ke sungai.
Menurut Anang, salah satu yang harus dibenahi Kota Bandung misalnya penambahan ritasi angkutan sampah karena ditaksir ada ratusan ton sampah yang tidak terangkut setiap harinya. Sebagian besar diduga masuk ke dalam sungai-sungai.
Ridwan Kamil mengatakan, perhitungan PD Kebersihan Kota Bandung setiap harinya ada 1.500 ton sampah di Ktoa Bandung. Dengan armada truk sampah, hanya 1.200 ton per hari yang terangkut. Sisanya sekitar 300 ton itu diklaimnya tetap terangkut hanya terkendala jeda waktu pengangkutan.
AHMAD FIKRI