TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menanggapi tudingan Badan Pengelola Lingkungan Hidup Jawa Barat yang menilai Pemerintah Kota Bandung gagal mengelola sampah. Bahkan disebut menimbulkan banjir di kawasan Bandung Timur hingga Kabupaten Bandung.
Ridwan mengatakan perilaku warga di hulu sungai juga mempengaruhi kualitas air yang melewati sungai-sungai di Kota Bandung. "Masalah sampah itu lintas wilayah, jadi harus berdasarkan data, jangan pengamatan visual saja,” ucapnya hari ini, Rabu, 23 Maret 2016. “Kami pun mendapatkan sampah berupa kotoran sapi dari arah Lembang, Kabupaten Bandung Barat.”
Ridwan menjelaskan, limbah kotoran sapi yang dibuang warga di hulu sungai yang kebanyakan letaknya di Kabupaten Bandung Barat masih terus terjadi dan belum bisa ditangani. "Itu sudah lama tidak tertangani. Ada sampah lewat Lembang, juga sampah domestik dan lainnya," ucapnya.
Ridwan tidak menampik bahwa masih ada warganya yang membuang sampah ke sungai. Namun dia mengklaim jumlahnya jauh berkurang daripada sebelumnya. Ini berkat inovasi-inovasi kebersihan yang telah dibuat Pemkot. "Sebab, selama dua tahun, kami sudah ada program gerebek sampah. Ada program satu RW satu motor sampah," ujarnya.
Itu sebabnya, Ridwan kecewa atas ucapan Kepala BPLHD Jawa Barat Anang Sudharna. Menurut dia, BPLHD seolah tidak menghargai upaya warga Kota Bandung yang sejak dua tahun lalu sudah berupaya keras menjaga kebersihan. "Poin saya, saya menyesalkan ucapan Pak Anang yang bilang pengelolaan sampah (Kota Bandung) gagal total. Saya kira itu merendahkan kerja seluruh masyarakat Bandung,” tuturnya.
Ridwan pun balik mempertanyakan soal kerja BPLHD selama ini. Seharusnya BPLHD menjadi koordinator antarwilayah untuk mengentaskan masalah sampah bersama-sama. "Saya pertanyakan BPLHD, apa peran koordinasinya? Kan, kelihatan kalau ada mah. Jangan hanya pas ada masalah nyalahin kota di bawahnya," katanya.
Bahkan, ucap dia, BPLHD Jawa Barat sempat tidak mendukung Kota Bandung ketika sedang mengikuti penilaian Piala Adipura 2015. "Malah waktu kita menjelang mau mendapat Adipura terkesan menjelekkan oleh BPLHD," ujarnya.
PUTRA PRIMA PERDANA