TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan bahwa anak yang kekurangan air susu ibu (ASI) berpotensi mengalami kelainan mental.
"Ibu Utami katakan kepada saya, anak kita sekarang kelakuannya macam-macam. Betul sekali Ibu Utami, saya kemarin miris sekali melihat berita di televisi, ada anak SMP sudah bermain dengan pornografi. Saya ingat kata Bu Utami, tanpa breastfeeding, kelainan mental generasi kita bisa sampai 80 persen. Mungkin ini akibat dari tidak diberikannya breastfeeding," kata Menteri Nila dalam pidatonya pada Puncak Peringatan Hari Gizi nasional ke 56 di Balai Kartini, Selasa, 22 Maret 2016.
Utami yang disebut Nila adalah Utami Roesli, dokter yang giat mengkampanyekan pentingnya ASI eksklusif (breastfeeding) buat bayi.
Seusai pidato, Nila menegaskan pemberian ASI eksklusif mempengaruhi perkembangan mental anak. "Kita menggendong bayi kemudian mengelus-ngelusnya, artinya ASI plus stimulasi. Itu membuat anak-anak mendapatkan kedamaian di jiwa dan otaknya terbuka lebih banyak. Selain IQ, SQ nya juga akan meningkat. Ada korelasinya dengan kasih sayang," katanya.
Nila yakin dengan memberikan ASI dan stimulasi, sang anak akan bisa tumbuh menjadi anak yang santun dan mengerti.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, 65 persen bayi Indonesia telah mendapatkan ASI ekslusif. Itu lebih tinggi dibanding 2013 lalu yang hanya sekitar 38 persen.
MITRA TARIGAN
Koreksi:
Berita ini diperbaiki pada 23 Maret 2016, pukul 20.30, pada judul dan isinya. Judulnya semula "Menkes: Tidak Minum ASI Memicu Tabiat Porno." Berita dikoreksi karena ada informasi yang terlewat. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya.
Berikut ini audio rekaman pidato Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek pada Puncak Peringatan Hari Gizi Nasional ke-56 di Balai Kartini, Jakarta, Selasa, 22 Maret 2016.