TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Kolonel Edi Sucipto membantah kabar bahwa kapal Indonesia telah menembaki kapal Taiwan, yang tengah berlayar melalui selat Malaka, Senin pagi, 21 Maret 2016.
“Sampai sejauh ini tidak ada penembakan,” katanya kepada Tempo melalui pesan pendek pada Selasa, 22 Maret 2016.
Pria, yang baru saja dilantik menggantikan Laksamana Muhammad Zainuddin, ini memaparkan sejumlah bukti. Edi mengatakan nomor lambung KRI hanya tiga digit, bukan empat digit seperti yang diklaim Taiwan. “Serta tidak ada kepala 2,” ucapnya.
Pada Senin kemarin, media Taiwan menyiarkan kabar awak dua kapal nelayan Taiwan melapor telah ditembaki kapal Indonesia saat sedang berlayar melalui Selat Malaka pada Senin pagi.
Kedua kapal itu adalah Sheng Te Tsai dan Lien I Hsing Nomor 116. Keduanya terdaftar di Kota Liouciou, Pingtung. Seorang pria bermarga Lee, pemilik kapal tersebut, mengatakan menerima panggilan telepon satelit dari kapten kapal, Lin Nan, sekitar pukul 5 pagi.
Lin mengatakan 20 anggota awak kedua kapal terluka dan terdapat lebih dari sepuluh lubang bekas peluru di Kapal Sheng Te Tsai. Dia berujar, tembakan ditujukan kepada kokpit dua kapal, berbeda dengan tembakan peringatan biasa yang menargetkan belakang kapal atau air di sekitarnya.
Awak kapal Taiwan menduga kuat kapal penembak adalah kapal milik militer Indonesia. Dugaan itu dilandasi pada kode 2804 yang ada di tubuh kapal. Kode seperti itu biasanya hanya terlihat pada kapal resmi dari negara-negara di Asia Tenggara.
BAGUS PRASETIYO