TEMPO.CO, Bogor - Suasana duka masih terlihat di rumah Miarti, 56 tahun, mertua Sersan Satu Bagus Rizka Perdana, di Kampung Cijujung RT 02/05, Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Senin, 21 Maret 2016. Bagus adalah salah satu korban tewas dalam kecelakaan helikopter TNI AD yang jatuh di Poso, Ahad lalu.
Bagus tinggal di rumah mertuanya itu bersama istri, Novia Nurwidati, dan putranya, Nouval Raihan Perdana. Menurut Miarti, mereka mengetahui kabar duka tentang almarhum dari pemberitaan di stasiun televisi. "Setelah itu, Novia mendapat telepon dari atasan menantu saya untuk memberi kabar bahwa Bagus menjadi salah satu korban tewas dalam kecelakaan heli jatuh itu," katanya.
Baca:Helikopter TNI AD Jatuh di Poso, Diduga Tersambar Petir
Miarti mengatakan menantunya bertugas sebagai teknisi Pusat Penerbangan Angkatan Darat di Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Bagus baru lima bulan memiliki anak pertamanya. "Menikah sudah 2,5 tahun," ujarnya.
Ketika Bagus hendak berangkat ke Poso, dia diantar oleh istrinya ke Pondok Cabe pada 18 Maret 2016. "Tapi tahu tugas dalam rangka apa,” ujarnya. Novia pulang larut malam hari itu. "Saat saya tanya kenapa pulang larut malam, anak saya bilang, selama di Pondok Cabe sebelum berangkat ke Poso, dia foto-foto dulu sama suaminya karena jarang ke bandara.”
Baca: Jenazah Korban Helikopter di Poso Dimakamkan di TMP Kalibata
Miarti mengaku terakhir berkomunikasi dengan menantunya melalui pesan pendek saat baru tiba di Sulawesi Utara. "Terakhir pas dia sampai di sana (Sulawesi) sempat SMS saya, bahkan sempat bilang nanti mau lanjut pakai bus ke Poso. Itu terakhir kali komunikasi sama saya," ucapnya.
M. SIDIK PERMANA
Tangis Keluarga Saat Akan Jemput Jenazah Kapten... oleh tempovideochannel