Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tren Calon Independen, Busyro: Kepala Daerah Jadi ATM Partai  

image-gnews
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas berpose di depan karikatur di gedung KPK. Roby Arya Brata dan Busyro Muqoddas menjadi kandidat utama pengganti ketua KPK, 16 Desember 2014. TEMPO/Eko Siswono Toyudho.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas berpose di depan karikatur di gedung KPK. Roby Arya Brata dan Busyro Muqoddas menjadi kandidat utama pengganti ketua KPK, 16 Desember 2014. TEMPO/Eko Siswono Toyudho.
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Mantan pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi, Busyro Muqoddas, turut meluncurkan gerakan Jogja Independen, sebuah gerakan untuk mengusung calon kepala daerah dari jalur perseorangan, pada Pilkada Yogyakarta 2017. Gerakan ini digelar di pinggir Kali Code, Minggu 20 Maret 2016.

Baca juga: Lulung Setuju Syarat Calon Independen Diperberat

Busyro yakin, menghasilkan pemimpin yang pro rakyat melalui partai politik sangat sulit tercapai saat ini. "Parpol justru menjadi bagian sistem utama yang membuat kepala daerah tidak pernah bisa independen," ujar Busyro.

Busyro menuturkan terpilihnya kepala daerah yang diusung partai politik di Indonesia cenderung kerap diikuti dengan aksi bagi-bagi proyek demi kepentingan sendiri dan kelompoknya.

"Kepala daerah akan jadi mesin ATM (anjungan tunai mandiri) bagi teman-teman atau partai yang mengusungnya. Dana APBD pun akan menjadi bancakan mereka dan tak ada lagi program pro rakyat," tuturnya.

Baca juga: Ahok Calon Independen, Buya Syafii: Partai Harus Introspeksi

Busyro juga yakin, lahirnya calon independen akan membuat  partai politik tak punya daya besar untuk menyetir kepala daerah sesuai dengan kepentingan partai. "Maka kami dan para akademikus di Yogya sangat mendukung gerakan ini," tuturnya.

Meski tercatat sebagai warga Yogya, Busyro mengaku tak berminat diusulkan sebagai calon pemimpin melalui jalur independen. "Orientasi saya, ini eranya yang muda, yang tak punya track record bermasalah," tutur Busyro.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Busyro berujar, Yogya perlu calon independen karena kondisinya sudah terlalu parah. "Pertama jelas dari sisi kebijakan tata ruang," ujarnya. Kedua, keparahan Yogya, menurut Busyro, tidak ada kecenderungan pengalokasian APBD untuk program-program pro rakyat. "Meskipun catatan BPK selalu wajar tanpa pengecualian, itu kan hanya administratif, tidak jaminan," katanya.

Busyro menuturkan roh gerakan Jogja Independen ini adalah mencari sosok kepala daerah yang dapat mengembalikan nilai kesejarahan kota dengan kepala daerah yang lebih pro rakyat. "Misalnya, jangan lagi (kepala daerah) ke depan gampang ngedol (jual) tanah sawah, juga pekarangan kepada kepentingan adigang adigung (kuat) modalnya," ujar Busyro. 

Baca juga: Soal Jalur Independen, Sandiaga Uno: Parpol Jangan Jumawa

Sebaliknya, ujar Busyro, Wali Kota Yogya ke depan dapat bekerja sama dengan DPRD, menghasilkan peraturan-peraturan daerah yang melindungi tanah warga sehingga produktif demi pemberdayaan mereka. "Tanah bukan buat mal dan hotel baru terus," ucap Busyro.



PRIBADI WICAKSONO


 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

15 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Gelar Deklarasi Kampus Menggugat, Wakil Rektor UGM: Demokrasi Kita Terancam

15 hari lalu

Wakil Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sujito. UGM.ac.id
Gelar Deklarasi Kampus Menggugat, Wakil Rektor UGM: Demokrasi Kita Terancam

Sivitas akademika UGM gelar aksi Kampus Menggugat. Wakil Rektor UGM Arie Sujito sebut demokrasi dalam ancaman.


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

21 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

22 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

28 hari lalu

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat


Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

30 hari lalu

Tradisi Selasa Wagen yang meliburkan para pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta untuk bersih bersih kawasan kembali digelar Selasa (27/2). (Dok. Istimewa)
Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.


Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

36 hari lalu

Salah satu peserta saat mengikuti pembelajaran pawiyatan aksara Jawa di Kota Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Jurus Yogya Lestarikan Aksara Jawa, Gelar Sekolah Khusus di Seluruh Kampung

Pawiyatan aksara Jawa ini digelar serentak di 30 kampung mulai 20 Februari hingga 5 Maret 2024 di Kota Yogyakarta.


Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

39 hari lalu

Lokasi Boulevard Kotabaru yang memanjang di tengah Jalan Suroto itu berada di kawasan heritage Kotabaru, Yogyakarta. Tempo/Pino Agustin Rudiana
Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.


Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

44 hari lalu

Kawasan Titik Nol Kilometer, ujung Jalan Malioboro Yogyakarta tampak lengang saat pelaksanaan Pemilu pada Rabu siang, 14 Februari 2024. (Tempo/Pribadi Wicaksono)
Malioboro Lengang saat Pemilu, Sultan HB X Beri Pesan untuk Capres-Cawapres dan Pendukungnya

Susana berbeda terlihat di kawasan wisata Kota Yogyakarta saat Pemilu. Kawasan yang biasanya ramai oleh wisatawan tampak lengang.


Jelang Pemilu Pakistan, Calon Independen Ditembak Mati

57 hari lalu

Ilustrasi penembakan. dentistry.co.uk
Jelang Pemilu Pakistan, Calon Independen Ditembak Mati

Ini menjadi pembunuhan kedua terhadap kandidat terkait dengan partai mantan PM Pakistan Imran Khan