TEMPO.CO, Bekasi - Suasana duka menyelimuti kediaman Letnan Satu CPN Wiradhy Tri Darwoko, korban meninggal dunia akibat kecelakaan helikopter di Poso, Sulawesi Tengah, Ahad petang, 20 Maret 2016. "Keluarga tidak menyangka dia pergi secepat ini," kata kerabat dekat almarhum Wiradhy, Asep (50), Senin, 21 Maret 2016.
Menurut Asep, keluarga mendapat kabar duka dari komandan almarhum di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, tengah malam. Komandan itu mengabarkan langsung kepada orang tua almarhum bahwa anak bungsu dari tiga bersaudara itu mengalami kecelakaan pesawat dan gugur. "Keluarga memastikan (pada) pagi (hari) via berita di televisi," ujar Asep.
Asep menyebut, keluarga korban terkejut mendengar kabar bahwa Lettu Wiradhy meninggal. Keluarga mengikhlaskan kepergian pemuda berusia 26 tahun ini untuk selamanya menghadap Sang Pencipta. "Dia adalah pahlawan bagi keluarga maupun negara."
Baca Juga: Kapolri: Helikopter TNI AD Jatuh Bukan karena Teroris
Rencananya, jenazah almarhum Lettu Wiradhy dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Jenazah kini sedang dalam perjalanan dari Poso menuju Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. Setelah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, jenazah akan langsung dimakamkan. "Inginnya dimakamkan di sini, tapi permintaan negara dimakamkan di TMP Kalibata," ujar Asep.
Berdasarkan pengamatan Tempo, rumah duka di kompleks Sapta Taruna 3, Kementerian Pekerjaan Umum RT 3 RW 34, Kelurahan Bojongrawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, sudah mulai didatangi pelayat, seperti kerabat, rekan, dan lainnya. Tampak karangan bunga menghiasi halaman rumah sederhana milik orang tua Lettu Wiradhy.
Seperti diketahui, Helikopter milik TNI Angkatan Darat jenis Bell 412 EP nomor HA 5171 mengalami kecelakaan di Poso, Sulawesi Tengah, Minggu, 20 Maret 2016, sekitar pukul 17.55 Wita karena tersambar petir lantaran cuaca cukup buruk. Sebanyak 13 penumpang helikopter buatan Amerika Serikat itu gugur.
ADI WARSONO