TEMPO.CO, Tasikmalaya - Pergerakan tanah mengakibatkan 21 rumah di dua kampung, yakni Tanjungjaya dan Awi Tengah, Desa Purwasari, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, rusak. Kerusakan terjadi pada dinding, lantai, dan fondasi rumah. Bahkan ada beberapa rumah yang didongkrak karena fondasinya sudah miring.
Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya Kundang Sodikin menjelaskan, pergerakan tanah disebabkan hujan deras yang mengguyur wilayah Tasikmalaya akhir-akhir ini. "Di Tanjungjaya, 16 rumah dan satu masjid terdampak. Di Awi Tengah, lima rumah (rusak) dan satu masjid," katanya saat dikonfirmasi, Ahad, 20 Maret 2016.
Kundang menjelaskan, pergerakan tanah juga menyebabkan rusaknya jalan desa di dua kampung tersebut. Jalan penghubung antarkampung nyaris putus karena ambles.
Menurut Kundang, kontur tanah di wilayah Cisayong gembur. Karena itu, warga diimbau waspada saat hujan deras mengguyur cukup lama. "Diimbau waspada, tapi tidak panik," ucapnya.
Jajang, seorang warga, mengatakan pergerakan tanah yang menyebabkan rumah warga Kampung Awi Tengah rusak mulai terjadi Sabtu. Sebelumnya, wilayah ini diguyur hujan deras. "Fondasi rumah saya ambles," ujarnya saat ditemui di lokasi pergerakan tanah. Akibat pergerakan tanah, rumah panggung miliknya menjadi miring.
Jajang dan warga lainnya kemudian bergotong-royong menutup retakan tanah. Selain itu, dia berusaha memperbaiki rumah menggunakan dongkrak mobil. "Untuk angkat dan tinggikan fondasi rumah ke posisi semula," tuturnya.
Tahun ini Jajang dan tetangganya sudah empat kali mendongkrak rumah karena fondasinya ambles. Jika hujan deras turun cukup lama, tanah di sekitar rumahnya pasti ambles. "Ambles jika turun hujan deras," katanya.
CANDRA NUGRAHA