TEMPO.CO, Karawang - Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, menyayangkan pemberitaan beberapa media beberapa hari ini. Melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Karawang, Teddy Rusfendi Sutisna, Cellica menyatakan, para wartawan tidak mengutip pidato dirinya secara lengkap.
Teddy mengatakan, di pemberitaan yang beredar, ada kutipan yang tidak lengkap, akibatnya seakan - akan Bupati Karawang berpendapat orang yang lebih leket agamanya akan menyimpang. "Intinya, bupati tidak bermaksud menyudutkan ahli ibadah mejadi hal yang tidak baik," ucap Teddy, di Gedung Singaperbangsa, Jumat, 18 Maret, 2016.
Dalam pertemuan itu, diputar rekaman video pidato bupati Karawang di acara penyuluhan agama dan deradikalisasi di Hotel Karawang Indah, Selasa, 15 Maret, 2016. Berdasarkan transkrip humas pemda Karawang, berikut kutipan lengkapnya :
"Dengan putusan terorisme bayangkan misalnya ketika orang-orang berkata teroris-teroris itu adalah orang yang tidak tahu apa-apa. Justru orang-orang yang memiliki ilmu yang lebih yang mungkin saking lebihnya sehingga korslet Pak (para pendengar tertawa) betul gak ? Pemahaman yang lebih dari kita mungkin. Ibadahnya lebih dari kita mungkin tapi saya mengartikan apa Islam itu, jihad yang sesungguhnya.
Bayangkan, ketika ini sudah tumbuh mengakar sampai ke akar kita. Bukan tidak mungkin anak-anak kita yang tidak keracunan. Ketika pemahaman agama yang diberikan orang tuanya, oleh gurunya. Tentu ini akan berdampak luas terhadap situasi keamanan dan kondusifitas,"
Usai menonton video itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia, Kabupaten Karawang, Tajudin Nur mengatakan harus ada pelurusan dari awak media. "Kalau tidak, semua nietzen akan terus memandang negatif," ucap dia.
Dalam kesempatan itu, Teddy berpesan supaya awak media mengutip pidato secara lengkap. "Sehingga maksud dari pidato bupati, bisa dipahami pembaca secara utuh,"
Di media sosial, berbagai portal berita menayangkan pidato Cellica itu. Namun, hal itu disesalkan Cellica. Ia mengatakan, mendapat bully dari nietzen akibat kutipan yang tidak lengkap.
"Aku bilang korslet itu kan sama pelaku teror. Karena kan aku bilang, Islam itu kan agama yang samawi, yang mengajarkan kedamaian, penuh cinta kasih, penuh kedamaian tapi memang memprihatinkan keadaan teroris itu," ujar Cellica, lewat sambungan telepon, Kamis, 17 Maret, 2016.
Terlanjur heboh dan membuat gaduh, Teddy Rusfendi, selaku sekda mewakili Pemda Karawang mengeluarkan pernyataan resmi kepada masyarakat. "Mohon maaf kalau ada yang tersinggung. Kami tidak menyinggung umat Islam,"
HISYAM LUTHFIANA