TEMPO.CO, Karawang - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Karawang Ajun Komisaris Besar M. Julian mengatakan pihaknya sedang mendalami penyelundupan narkoba lewat jalur laut. "Ada nelayan di pesisir utara Karawang yang menjadi kurir narkoba," ujar Julian kepada wartawan, Kamis, 17 Maret 2016.
Upaya penyelundupan terungkap saat petugas polisi air Karawang menangkap nelayan yang sedang memakai narkoba. Menurut Julian, para nelayan menggunakan berbagai jenis narkoba. "Bandar -bandar narkoba mulai memanfaatkan nelayan untuk menyelundupkan barang haram ke Karawang," ucapnya.
Beberapa wilayah di pesisir utara Karawang, seperti Kecamatan Cilamaya, Pakisjaya, Batujaya, dan Tempuran, Cibuaya, sedang dibidik Julian. "Wilayah-wilayah itu dikhawatirkan menjadi tempat penyelundupan narkoba. Kita sedang berkoordinasi dengan Satuan Polisi Air yang siap membantu pengawasan."
Modus operandi para bandar, menurut Julian, sering menitipkan berbagai jenis narkoba melalui perahu-perahu nelayan Karawang. "Narkoba jenis sabu-sabu, ganja, dan eksimer biasa diselundupkan ke wilayah pesisir," ucapnya.
Tahun ini, BNN Karawang telah melakukan interdiksi dan pemantauan terhadap nelayan di pesisir utara Karawang. Kepala Seksi Pencegahan Pemberdayaan Masyarakat BNN Karawang Puspita Wulansari mengatakan telah berhasil menangkap enam orang yang diduga merupakan jaringan penyelundupan jalur laut. "Kita mengamankan beberapa barang bukti hasil jualannya dan alat hisap," ucapnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, jaringan narkoba dari laut itu berasal dari Jakarta. "Mungkin juga karena laut kita ini sangat dekat dengan Jakarta," ujar Puspita.
BNN Karawang menetapkan kota lumbung padi itu sebagai wilayah darurat narkoba. "Perang terhadap narkoba ini sudah menjadi misi penting negeri ini. Pak Presiden sudah mengatakan darurat narkoba, begitu pun Karawang," katanya.
HISYAM LUTHFIANA