TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menanggapi penemuan sampah kulit kabel yang menyumbat gorong-gorong di wilayah Jalan Pagarsih hingga Astanaanayar, Kamis, 17 Maret 2016.
"Bedanya, di sini gorong-gorong Astanaanyar, kalau di sana (Jakarta) kabel gorong-gorong ke Istana," ujar Ridwan Kamil berseloroh setelah makan siang bersama Putri Kerajaan Belgia, Astrid Josephine, di rumah dinasnya di Jalan Dalemkaum, Kota Bandung, Kamis.
Ridwan mengaku akan mengevaluasi standar operasional prosedur atas proyek-proyek instalasi dan pemasangan kabel. "Akan ditanyakan ke Dinas Binamarga kenapa di Bandung juga banyak kabel instalasi dibiarkan bikin banjir," tuturnya.
Baca juga: Ahok: Pencurian Kabel Bisa Sebabkan Jalan di Jakarta Ambruk
Ridwan Kamil menduga di Kota Bandung masih banyak kontraktor telekomunikasi yang tidak profesional dalam pemasangan sambungan. "Kalau ini terjadi, berarti kontraktor telekomunikasi juga ceroboh. Masang-masang tapi tidak tertib," katanya.
Ridwan Kamil juga menduga sampah kulit kabel tersebut tidak hanya ada di gorong-gorong Astanaanyar. "Saya akan minta Dinas Binamarga untuk mengontrol sampah kabel-kabel besar ini," ucapnya.
Lantaran belum tahu motif dan tujuan dari penumpukan sampah kabel di gorong-gorong, Ridwan Kamil belum mau melaporkan hal tersebut ke pihak kepolisian seperti yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. "Kalau lihat skalanya, saya belum melihat itu sabotase. Ini lebih karena jorok saja, kerja tidak tuntas, tidak bersih," katanya.
Dalam waktu dekat, Ridwan Kamil akan mengumpulkan pemangku kepentingan terkait untuk mencari pola penumpukan sampah kulit kabel di gorong-gorong. Sebab, dikhawatirkan sampah tersebut tersebar di seluruh titik di Kota Bandung. "Tapi saya tidak mau berandai-andai dulu karena baru di titik itu," ucapnya.
Baca juga: Polda Metro Tinggal Tangkap Pencuri Kabel Gorong-gorong
PUTRA PRIMA PERDANA