TEMPO.CO, Bandung - Banjir kembali menerjang sebagian kawasan Kabupaten Bandung sejak pagi tadi, Rabu, 16 Maret 2016. Banjir terjadi akibat Sungai Citarum yang melewati kawasan itu meluap setelah hujan deras mengguyur bagian hulu dan hilir sungai tersebut pada Selasa malam, 15 Maret 2016.
Akibatnya, tiga kecamatan di wilayah Kabupaten Bandung, yakni Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang, kembali dikepung banjir. Sedikitnya, lebih dari 13 ribu warga yang terdampak banjir masih bertahan di tempat pengungsian.
Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung Tata Irawan Subandi mengatakan, di tiga kecamatan, air kembali meluap. Ketinggian air mencapai 30-250 sentimeter. "Kawasan yang asalnya sudah surut sekarang kembali meninggi," ujar Tata kepada Tempo, Rabu, 16 Maret 2016.
Berdasarkan pantauan Tempo, banjir masih menggenangi permukiman di tiga kecamatan tersebut. Banjir juga menggenangi jalan raya di Pasar Dayeuhkolot setinggi lutut orang dewasa.
Tata mengatakan, selain mengepung tiga kecamatan tersebut, banjir kini hinggap di kawasan Kecamatan Rancaekek. Di Rancaekek, banjir meluas hingga ke jalan raya Garut-Bandung. Akibatnya, arus lalu lintas terhambat. "Di jalan raya banjir sampai sebetis orang dewasa," katanya.
Berdasarkan catatan BPBD Kabupaten Bandung, hingga saat ini terdapat 68 posko pengungsian yang tersebar di tiga kecamatan. Kecamatan Dayeuhkolot merupakan wilayah yang paling parah terkena dampak banjir dengan jumlah pengungsi mencapai 7671 jiwa. Sedangkan di Baleendah tercatat 4.698 jiwa pengungsi. Adapun di Bojongsoang tercatat ada 820 jiwa pengungsi.
IQBAL T. LAZUARDI S.