TEMPO.CO, Jakarta - Santunan bagi jemaah haji yang menjadi korban jatuhnya crane di Masjidil Haram pada musim haji tahun lalu bakal segera dicairkan.
Ada 61 korban dari Indonesia, yang terdiri atas 12 orang wafat dan 49 luka-luka. Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi berjanji memberikan santunan kepada mereka.
Perkembangan santunan itu disampaikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin setelah melakukan kunjungan kerja selama enam hari di Saudi pada 10-15 Maret. Dalam kunjungan tersebut, Menteri Lukman menanyakan hal itu kepada Menteri Urusan Haji Saudi Bandar Muhammad Hajjar.
“Menteri Urusan Haji Saudi tegas mengatakan realisasi pencairan ini sudah mendekati penyelesaian akhir dari seluruh rangkaian tahapan yang cukup panjang. Dua kementerian yang mengurus ini, yaitu Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri, pada saatnya akan menyampaikan secara resmi dan merealisasinya,” tutur Menteri Lukman, yang baru tiba dari Saudi, Rabu, 16 Maret 2016.
“Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, semua anggota jemaah dari berbagai negara yang menjadi korban akan mendapat santunan,” katanya.
Selain bertemu dengan Menteri Urusan Haji, Menteri Lukman melakukan pertemuan dengan muasasah di Mekah dan Madinah. Muasasah adalah lembaga di luar pemerintah yang mendapat kewenangan penuh dari Saudi untuk mengurus jemaah.
Lembaga ini melayani hal ihwal jemaah yang terkait dengan dokumen, pemondokan, katering transportasi darat, dan lainnya. “Dari pertemuan itu, disepakati adanya upaya peningkatan layanan agar lebih baik,” ucapnya.
Menteri Lukman juga bertemu dengan Direktur Utama Bandara Amir Muhammad dan Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Sofyan Abdussalam. Kedua belah pihak sepakat bahwa jemaah haji yang diberangkatkan pada gelombang pertama akan mendarat di Bandara AMAA Madinah seperti tahun lalu.
Kesepakatan ini penting agar jemaah haji Indonesia tidak kelelahan setelah melakukan perjalanan panjang dari Tanah Air menuju Tanah Suci.
Selain itu, jemaah haji yang diberangkatkan pada gelombang kedua akan bertolak dari Bandara AMAA Madinah menuju Tanah Air. “Jadi 50 persen tiba di Madinah, 50 persen pulang dari Madinah,” ujarnya.
ERWIN Z